Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...
About me Facebook Page Facebook Grup
Eramuslim Hidayatullah Arrahmah Voa Islam Underground Tauhid Khilafah.com Jihadwatch.org Islamcity.com
Jurnal Haji MakkahTv live Wisata Haji Media Haji Spirit Haji
Digital Haji Streaming Software Alharam-Nabawi Ceramah kristolog Ceramah Yahya waloni Purgatory: Beauty Lies Beneath Hiphop Native Deen Dialog Muallaf-Murtad Kajian Islam-kumpulan hadits qudsi DOWNLOAD GRATIS EBOOK ALQUR'AN DAN KITAB-KITAB PENGARANG TERKENAL FREE DOWNLOAD EBOOK KRISTOLOGI
Fakta [area] Kisah [area] Kritisi [area] Motivasi [area] Mukhasabah [area] Muslimska [area] Sejarah [area] Puisi [area] Samara [area]
26.11.12 | Senin, November 26, 2012 | 0 Comments

Istiqamah Seiring Niat

Dunia masih gelap, karena matahari yang ditunggunya belum menampakkan keindahan paginya. Sementara anak-anak sudah bersiap pergi ke sekolah sambil menunggu bus jemputannya di pinggir jalan yang dipenuhi lalu lalang mobil-mobil yang berkejaran, angin yang bertiup membawa pasir padang sahara datang mendampingi bus yang berhenti di halte depan rumahnya, cepat-cepat, busmu sudah datang ; ungkap ayahnya yang ikut mengantarkan anaknya ke tepi jalan raya, setelah bus berlalu, ia masih termenung membayangkan sebuah kisah yang dibacanya berkali-kali kemarin malam.

Kisah ini membuatnya berkhayal, agar menjadi kenyataan, berikut kisah tersebut :


Dikisahkan ada seorang millionaire berkebangsaan Amerika sedang melancong di sebuah negara Latin, di pagi hari dalam perjalanan menuju tepian laut ia mendapati seorang yang sedang memancing, orang itu berpakaian biasa bahkan tampak lusuh, ia ditemani isterinya yang jelita, maka semakin tampak jelita pemandangan pantai tersebut, Maria begitu suaminya memanggilnya, lalu...

 Sang millionaire bertanya lembut "bapak sedang melakukan apa ?"

Dengan senyum dan penuh santun ia menjawab :"aku sedang memancing ikan !" 

Tampaknya bila dibandingkan dengan kebiasaan kita, maka bila kita yang mendapatkan pertanyaan demikian tentu jawabannya ; "Anda tidak melihat aku sedang memegang pancing dan berdiri di tepi pantai, apakah ini berarti aku sedang memanggang kambing ?"
 

Sang millionaire sambil menyalakan rokoknya sempat menasehati orang itu : "begini selayaknya Anda membeli peralatan pancing modern, agar Anda dapat mendapatkan penghasilan yang besar dan menguntungkan, setelah itu Anda dapat membeli beberapa kapal kecil dan Anda dapat menyewakannya kepada para nelayan lainnya, kemudian Anda memperluas usaha Anda dengan membangun pabrik pemotongan dan pengalengan ikan, setelah usaha Anda semakin luas maka dalam 40 tahun Anda akan menjadi orang terkaya di kampung ini.."

Orang yang duduk sambil memancing itu menoleh ke arah isterinya yang sedang menghayati hamparan laut dan lambaian pelepah pohon kelapa, tapi agar tidak penasaran orang tadi melengkapi pertanyaannya : "kemudian apa lagi ?" 

Sang millioneir melanjutkan : "kemudian Anda dapat menikmati kesenangan dan hobby Anda seperti memancing dll." 

Orang itu menjawab ; "ini adalah pelajaran yang sejak lama aku dapati di bangku sekolah manajemen, dan inilah yang telah Aku lakukan dan sedang aku nikmati sekarang, pergilah kau dan beranjak dari hadapanku."

Setahun yang lalu, ane pernah mengikuti sebuah seminar ; Cara Gila Menjadi Kaya, ternyata kita terbiasa gila dengan tanpa apa-apa, tanpa kerja, tanpa pemikiran dan tanpa doa, kita hanya punya rencana tanpa etos dan realita kerja, kita ingin jadi kaya tanpa proses dari bawah, sama persis seperti Milyader diatas, mungkin aja kita bisa menilai dari cara cara dia memaparkan nasehat, kita bisa nilai itu bukan nasehat orang mengusahakan diri dari nol, tapi bisa aja dari kaya turunan atau warisan, sebab orang yang mulai usaaha dari nol atau kaya dari proses, pasti akan bilang "tetaplah istiqamah dan perbaiki standart kerja anda dari hari ke hari" bukan malah bilang
"selayaknya Anda membeli peralatan pancing modern, agar Anda dapat mendapatkan penghasilan yang besar dan menguntungkan, setelah itu Anda dapat membeli beberapa kapal kecil dan Anda dapat menyewakannya kepada para nelayan lainnya, kemudian Anda memperluas usaha Anda dengan membangun pabrik pemotongan dan pengalengan ikan, setelah usaha Anda semakin luas maka dalam 40 tahun Anda akan menjadi orang terkaya di kampung ini.." .
Sebab itu adalah angan-angan buta yang menawarkan kelayakan dengan visi serampangan.

   Semoga kisah singkat diatas tersebut yang sedikit menampar kebiasaan buruk kita yang senang berpangku tangan tanpa usaha dan bahkan doa bisa lekas kita beneri, bahwa kunci sukses itu Istiqamah seiring niat bukan visi yang kadang terlalu paradoks yang sering kita dapat di bangku sekolahan atau kampus . Selamat menunaikan shalat shubuh jamaah !

0 Comment [area]:

 
[muslimska]MOONER area © 2010 - All right reserved - Using Copyright: hanya mutlak Punya Allah SWT
WARNING: keseluruhan isi blog ini free copy paste tanpa perlu izin penulis..Allahu Akbar..Allahu Akbar..Allahu akbar