Jika Cinta, Maka Buktikanlah

Bila ane bertanya kepada antum, “Apakah antum mencintai Abi dan Umi Antum?”
Sebagian besar dari antum pasti menjawab, “Ya iyalah bro!”

Tapi bila ane tanya, “Apa buktinya bahwa Antum mencitai mereka?”

Apa kira-kira jawaban antum?

Berhentilah sejenak, renungkanlah apa bukti-bukti yang sudah Antum lakukan sebagai perwujudan cinta Antum kepada ortu antum..

 Bukti cinta itu setidaknya diwujudkan dalam 3 hal:

• Memenuhi keinginan orang tua.
  

Selama keinginan orang tua bukan dosa dan maksiat, Maka penuhilah.. walau mungkin berat bagi Antum. Bila mereka menginginkan Antum bekerja kuli bangunan, sementara Antum ingin jadi pengusaha (belum terlaksana) maka bekerja adalah pilihan terbaik.

Bila passion Anda memang ingin jadi pengusaha, tetaplah pelihara dan jaga asa itu. Gunakan waktu-waktu luang Antum untuk membangun kerajaan bisnis antum suatu saat nanti, moment hanya tinggal tunggu waktu "man jadda wa jaddaa". Apabila semua sudah tertata dengan baik, bicaralah dengan penuh rasa hormat untuk minta ridho kepada ortu untuk menjadi pengusaha.

Ane yakin bila Antum sudah memberikan bukti, orang tua berpeluang besar meridhoi Antum.

Ingatlah keberkahan dan ketenangan hidup Antum ditentukan ridho mereka juga "Ridha Allah Itu karena Ridha Orang tua..".

• Sediakan waktu untuk orang tua.
  

Saat kita kecil, kita akan senang bila orang tua menemani kita. Saat kita sudah besar, orang tua sangat senang bila kita bisa sering menemani mereka. Saat mereka sakit, kehadiran kita sangatlah dirindukan.

Sungguh terlalu bila orang tua sakit, kita tidak menyediakan waktu untuk menemaninya alangkah durjananya kita jika sekedar menemani mereka ngobrol di pembaringannya aja nggak sempat.

Mungkin ngobrol ringan tentang masa lalu, memijat lembut tubuh mereka yang mulai keriput, duduk disebelah pembaringan mereka sambil bercerita tentang kesuksesan rumah tangga/ binsis antum, adalah waktu-waktu yang sangat berharga bagi mereka.

Menemani mereka berkunjung ke rumah teman majlis ta'lim mereka jua adalah kebahagiaan tersendiri buat mereka. Jangan sampai saat kita berkunjung menemui mereka, ternyata waktu kita dihabiskan untuk kepentingan pribadi kita, Semisal: meminta uang untuk tambahan modal usaha, atau meminta warisan kepada mereka (Sedang mereka masih sakit-sakitan en masih hidup) alangkah egoisnya kita, Na'udzubillah...

• Kirimkan pahala (fatikhah) untuk mereka.
  

Ane sangat yakin bahwa setiap kebaikan dan amal sholeh yang kita lakukan, pahalanya juga akan mengalir kepada orang tua kita, karena salah satu amaliyah yang nggak akan terputus hanya didunia yaitu doa anak sholeh (berbakti kepada ortu walau cuma sekedar kirim hadiah FATIKHAH,Pen).

Sibukkanlah diri kita dengan berbuat kebaikan, bayangkan wajah mereka walau mungkin sudah tiada dan kirimkan amal sholeh itu kepada mereka. Jangan pernah sedikitpun berniat berbuat maksiat, karena itu pasti akan membuat orang tua kita tersiksa (jika sudah meninggal nanti).

Sadarilah, kita pasti tidak bisa membalas kebaikan orang tua. Walau seluruh ucapan terima kasih di dunia dijadikan satu kemudian dipersembahkan bagi mereka, itu amatlah sedikit dibandingkan dengan kasih sayang mereka. Lakukan minimal 3 hal di atas, agar setidaknya kita tidak menyadang predikat anak durhaka.


Wallahua'lam,

Salam Sukses Mulia!

Komentar [area]: mooner area