CINTA....???? |
Cinta yang utama kita tentu kepada yang telah menciptakan alam semesta, manusia, dan kehidupan, yaitu Allah. Setelah itu, kita harus pula mencintai sesama. Cinta kepada sesama makhluk diawali dengan cinta kepada kekasih-kekasih Allah. Baru setelah itu cinta kepada orangtua, pasangan hidup, anak-anak, saudara-saudara, dan orang-orang di sekitar kita.
Agar cinta Anda bulat dan utuh kepada orang-orang yang wajib Anda cintai, ada dua JANGAN yang harus Anda miliki.
Agar cinta Anda bulat dan utuh kepada orang-orang yang wajib Anda cintai, ada dua JANGAN yang harus Anda miliki.
Pertama, JANGAN berhitung. Cinta itu diawali dengan memberi, bukan berharap. Kita harus selalu bertanya, “Apa yang bisa terus saya berikan agar orang-orang yang saya cintai semakin bahagia? Pemberian apa yang bisa saya berikan dan berkesan mendalam bagi orang-orang yang saya cintai?”
Carilah sesuatu yang sangat diharapkan oleh orang yang Anda cintai, setelah itu berusaha keraslah untuk mewujudkannya. Lakukanlah itu secara berkala. Dalam kehidupan sehari-hari pun kita harus selalu bertanya, “Hal sederhana apa yang bisa saya persembahkan hari ini untuk dia?”
Boleh jadi pemberian sederhana kita hanya menyediakan dua telinga untuk mendengar cerita dan celotehnya. Atau bisa juga pijatan-pijatan ringan di tubuh orang yang kita cintai. Menyediakan waktu menemaninya pergi ke tempat-tempat yang ia cintai juga persembahan sederhana tapi berdampak lama. Memeluknya, menciumnya, dan sekedar berkata ‘I love you’ juga pemberian sederhana yang seharusnya menjadi kebiasaan kita.
Kedua, JANGAN menuntut kesempurnaan. Tidak ada manusia yang sempurna, termasuk Anda. Maka jangan pernah Anda menuntut kesempurnaan dari orang-orang yang Anda cintai. Fokuslah pada kebaikan dan kelebihan-kelebihannya, dan di saat yang sama kita berusaha agar ia juga mengurangi keburukan-keburukan yang ada pada dirinya.
Ibarat baju putih tekena tinta di sakunya, fokuslah pada warna putihnya, bukan pada tintanya. Bukankah warna putihnya jauh lebih banyak dibandingkan setitik tinta di saku bajunya? Begitu pula, biasakanlah fokus pada kebaikan orang yang Anda cintai, bukan sibuk memperhatikan kekurangan dan kelemahannya.
Jauhkan mengungkit-ngungkit kesalahan dan kelemahan orang yang Anda cintai, terutama saat emosi sedang meninggi. Sungguh tidak layak kita menjatuhkan dan merendahkan orang yang sudah bersedia mencintai kita. Mari kita praktikkan dua JANGAN ini untuk orang-orang yang kita cintai mulai saat ini. Mau kan?
Carilah sesuatu yang sangat diharapkan oleh orang yang Anda cintai, setelah itu berusaha keraslah untuk mewujudkannya. Lakukanlah itu secara berkala. Dalam kehidupan sehari-hari pun kita harus selalu bertanya, “Hal sederhana apa yang bisa saya persembahkan hari ini untuk dia?”
Boleh jadi pemberian sederhana kita hanya menyediakan dua telinga untuk mendengar cerita dan celotehnya. Atau bisa juga pijatan-pijatan ringan di tubuh orang yang kita cintai. Menyediakan waktu menemaninya pergi ke tempat-tempat yang ia cintai juga persembahan sederhana tapi berdampak lama. Memeluknya, menciumnya, dan sekedar berkata ‘I love you’ juga pemberian sederhana yang seharusnya menjadi kebiasaan kita.
Kedua, JANGAN menuntut kesempurnaan. Tidak ada manusia yang sempurna, termasuk Anda. Maka jangan pernah Anda menuntut kesempurnaan dari orang-orang yang Anda cintai. Fokuslah pada kebaikan dan kelebihan-kelebihannya, dan di saat yang sama kita berusaha agar ia juga mengurangi keburukan-keburukan yang ada pada dirinya.
Ibarat baju putih tekena tinta di sakunya, fokuslah pada warna putihnya, bukan pada tintanya. Bukankah warna putihnya jauh lebih banyak dibandingkan setitik tinta di saku bajunya? Begitu pula, biasakanlah fokus pada kebaikan orang yang Anda cintai, bukan sibuk memperhatikan kekurangan dan kelemahannya.
Jauhkan mengungkit-ngungkit kesalahan dan kelemahan orang yang Anda cintai, terutama saat emosi sedang meninggi. Sungguh tidak layak kita menjatuhkan dan merendahkan orang yang sudah bersedia mencintai kita. Mari kita praktikkan dua JANGAN ini untuk orang-orang yang kita cintai mulai saat ini. Mau kan?
Komentar [area]:
0 Comment [area]:
Posting Komentar