Stoplah bertanya hal yang serupa..
Jangan pula tanyakan "mengapa",
Karena aku tahu kamupun tahu..
Stoplah bertanya yang lain..
Karena hanya kerutan dahi jawabanku..
Biarlah semua begini..
Hingga waktu trus berdetak memberimu sentak..
Biarlah semua begini..
Hingga hutan siap menampung keluh sang singa murung yang
bernaung..
Biarlah begini adanya..
Hingga kita menjadi dewasa
Bukan hanya sesosok yang mementingkan pribadi..
Terlebih,..lebih..
Penyatuan dua pikiran yang paling utama..
Stoplah tanyamu..
Hingga aku mampu jadi imammu, dibawah atap gubuk kita yang disana ada kamu dan anak-anakku sebagai makmumku..
Stoplah bertanya kapan&mengapa..
Karena jawabku pasti sama..
Khitbah..Nikah..Berkah..
Stoplah bertanya lagi..
Biarlah tetap begini jalur mimpi..
Sampai waktu trbaik akan menjelang..
Stoplah bertanya kapan datangnya?
Karena waktu itu pasti akan datang..
Karena perencanaan tinggal pengeksekusian..
Stoplah menanyaiku
Carilah dibalik hatimu semua tanyamu..
Didik, sabarkan dirimu sendiri,. Bukan aku..
Karena begini sikapku untuk membimbingmu meraih pintu surgamu..
Stoplah tanyamu kini..
Biarkan kesendirian ini membimbing kita..
Biarlah sekarang tetap begini,seperti ini..
Hingga altar berkarpet merah terhampar dikaki kita..
Karena itulah bukti rangkaian doa dalam rencana dan harapku..
Itu sebabnya kumurung, kutertegun saat semua hampir termusnahkan akibat syndrom ke-akuan..
Komentar [area]:
0 Comment [area]:
Posting Komentar