Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...
About me Facebook Page Facebook Grup
Eramuslim Hidayatullah Arrahmah Voa Islam Underground Tauhid Khilafah.com Jihadwatch.org Islamcity.com
Jurnal Haji MakkahTv live Wisata Haji Media Haji Spirit Haji
Digital Haji Streaming Software Alharam-Nabawi Ceramah kristolog Ceramah Yahya waloni Purgatory: Beauty Lies Beneath Hiphop Native Deen Dialog Muallaf-Murtad Kajian Islam-kumpulan hadits qudsi DOWNLOAD GRATIS EBOOK ALQUR'AN DAN KITAB-KITAB PENGARANG TERKENAL FREE DOWNLOAD EBOOK KRISTOLOGI
Fakta [area] Kisah [area] Kritisi [area] Motivasi [area] Mukhasabah [area] Muslimska [area] Sejarah [area] Puisi [area] Samara [area]
4.8.12 | Sabtu, Agustus 04, 2012 | 0 Comments

Bidadari Bermata Jeli


Mereka sangat cangat cantik, memiliki suara- suara yang indah dan berakhlaq yang mulia.Mereka mengenakan pakaian yang paling bagus dan siapapun yang membicarakan diri mereka pasti akan digelitik kerinduan kepada mereka, seakan-akan dia sudah melihat secara langsung bidadari-bidadari itu. 

Siapapun ingin bertemu dengan mereka, ingin bersama mereka dan ingin hidup bersama mereka. Semuanya itu adalah anugrah dari Allah Subhanahu wa Ta’ala yang memberikan sifat- sifat terindah kepada mereka, yaitu bidadari- bidadari surga.

Allah Subhanahu wa Ta’ala mensifati wanita-wanita penghuni surga sebagai kawa’ib, jama’ dari ka’ib yang artinya gadis- gadis remaja. Yang memiliki bentuk tubuh yang
merupakan bentuk wanita yang paling indah dan pas untuk gadis-gadis remaja.

Alloh Subhanahu wa Ta’ala mensifati mereka sebagai bidadari- bidadari, karena kulit mereka yang indah dan
putih bersih.

Aisyah RadhiAllohu anha pernah
berkata: “warna putih adalah separoh
keindahan”

Bangsa Arab biasa menyanjung wanita dengan warna putih.
Seorang penyair berkata:

"Kulitnya putih bersih gairahnya tiada diragukan laksana kijang Makkah yang tidak boleh dijadikan buruan, dia menjadi perhatian karena perkataannya lembut Islam menghalanginya untuk mengucapkan perkataan jahat".

Al-’In jama’ dari aina’, artinya wanita yang matanya lebar, yang berwarna hitam sangat hitam, dan yang berwarna puith sangat putih,
bulu matanya panjang dan hitam.

Allah Subhanahu wa Ta’ala mensifati mereka sebagai bidadari-bidadari yang baik-baik lagi cantik, yaitu wanita yang menghimpun semua pesona lahir dan batin. Ciptaan dan akhlaknya sempurna, akhlaknya baik dan wajahnya cantik menawan.

Allah Subhanahu wa Ta’ala juga
mensifati mereka sebagai wanita-wanita yang suci.
Firman Allah Subhanahu wa Ta’ala, yang artinya:

“Dan untuk mereka di dalamnya ada
istri-istri yang suci.” (QS:2: 25)

Makna dari Firman diatas adalah mereka suci, tidak pernah haid, tidak buang air kecil dan besar serta tidak kentut. Mereka tidak diusik dengan urusan-urusan wanita yang menggangu seperti yang terjadi di dunia. Batin mereka juga suci, tidak cemburu, tidak menyakiti dan tidak
jahat.

Allah Subhanahu wa Ta’ala juga mensifati mereka sebagai wanita-wanita yang dipingit di dalam rumah. Artinya mereka hanya berhias
dan bersolek untuk suaminya. Bahkan mereka tidak pernah keluar dari rumah suaminya, tidak melayani kecuali suaminya.

Allah Subhanahu wa Ta’ala juga mensifati mereka sebagai wanita-
wanita yang tidak liar pandangannya. Sifat ini lebih sempurna lagi. Oleh karena itu bidadari yang seperti ini diperuntukkan bagi para penghuni dua surga yang tertinggi.
Diantara wanita memang ada yang tidak mau memandang suaminya dengan pandangan yang liar, karena cinta dan keridhaanyya, dan dia juga
tidak mau memamndang kepada laki-laki selain suaminya, sebagaimana yang dikatakan dalam sebuah syair:

Ku tak mau pandanganmu liar ke
sekitar. jika kau ingin cinta kita selalu mekar. Di samping keadaan mereka yang dipingit di dalam rumah dan tidak liar pandangannnya, mereka juga merupakan wanita-wanita gadis,
bergairah penuh cinta dan sebaya umurnya.

Aisyah RadhiAllahu anha, pernah bertanya kepad Rasulullah Shallallahu’alaihi wasallam,
yang artinya: “Wahai Rasulullah Shallallahu’alaihi wasallam, andaikata engkau melewati
rerumputan yang pernah dijadikan tempat menggembala dan rerumputan yang belum pernah dijadikan tempat menggambala, maka dimanakah engkau menempatkan unta gembalamu?” Beliau menjawab,”Di tempat yang
belum dijadikan tempat gembalaan.” (Ditakhrij Muslim).

Dengan kata lain, beliau tidak pernah
menikahi perawan selain dari Aisyah.
Rasulullah Shallallahu’alaihi wasallam bertanya kepada Jabir yang menikahi seorang janda, yang
artinya: “Mengapa tidak engkau nikahi wanita gadis agar engkau bisa mencandainya dan ia pun mencandaimu?”
(Diriwayatkan Asy-Syaikhany)

Sifat bidadari penghuni surga yang lain adalah Al-’Urub, jama’ dari al-arub, artinya mencerminkan rupa yang lemah lembut, sikap yang luwes, perlakuan yang baik terhadap suami
dan penuh cinta. Ucapan, tingkah laku dan gerak-geriknya serba halus.
Al-Bukhary berkata di dalam Shahihnya, “Al-’Urub, jama’ dari tirbin. Jika dikatakan, Fulan
tirbiyyun”, artinya Fulan berumur sebaya dengan orang yang dimaksudkan. Jadi mereka itu sebaya
umurnya, sama-sama masih muda, tidak terlalu muda dan tidak pula tua. Usia mereka adalah usia remaja.

Allah Subhanahu wa Ta’ala
menyerupakan mereka dengan mutiara yang terpendam, dengan telur yang terjaga, seperti Yaqut dan Marjan. Mutiara diambil kebeningan,
kecemerlangan dan kehalusan sentuhannya. Putih telor yang tersembunyi adalah sesuatu
yang tidak pernah dipegang oleh tangan manusia, berwarna puith kekuning-kuningan. Berbeda dengan putih murni yang tidak ada warna kuning atau merehnya. Yaqut dan Marjan diambil keindahan warnanya dan kebeningannya.

Semoga para wanita-wanita di dunia ini mampu memperoleh kedudukan untuk menjadi Bidadari-Bidadari yang lebih mulia dari Bidadari-Bidadari yang tidak pernah hidup di
dunia ini.
Wallahu A’lam..

(Sumber Rujukan: Raudhah Al-Muhibbin wa Nuzhah Al-Musytaqin [Taman Orang-orang Jatuh Cinta dan Memendam Rindu], karya Ibnu
Qoyyim Al-Jauziyyah)

0 Comment [area]:

 
[muslimska]MOONER area © 2010 - All right reserved - Using Copyright: hanya mutlak Punya Allah SWT
WARNING: keseluruhan isi blog ini free copy paste tanpa perlu izin penulis..Allahu Akbar..Allahu Akbar..Allahu akbar