Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...
About me Facebook Page Facebook Grup
Eramuslim Hidayatullah Arrahmah Voa Islam Underground Tauhid Khilafah.com Jihadwatch.org Islamcity.com
Jurnal Haji MakkahTv live Wisata Haji Media Haji Spirit Haji
Digital Haji Streaming Software Alharam-Nabawi Ceramah kristolog Ceramah Yahya waloni Purgatory: Beauty Lies Beneath Hiphop Native Deen Dialog Muallaf-Murtad Kajian Islam-kumpulan hadits qudsi DOWNLOAD GRATIS EBOOK ALQUR'AN DAN KITAB-KITAB PENGARANG TERKENAL FREE DOWNLOAD EBOOK KRISTOLOGI
Fakta [area] Kisah [area] Kritisi [area] Motivasi [area] Mukhasabah [area] Muslimska [area] Sejarah [area] Puisi [area] Samara [area]
27.7.12 | Jumat, Juli 27, 2012 | 0 Comments

Saat Istri Khilaf

Pernah suatu hari Rasulullah SAW pulang dari perjalanan jihad fi sabilillah. Beliau pulang diiringi para sahabat. Di depan pintu gerbang kota Madinah, nampak Aisyah RA sudah menunggu dengan penuh kangen. Rasa rindu kepada Rasulullah SAW sudah sangat terasa. Akhirnya Rasulullah SAW tiba juga di tengah kota Madinah. Aisyah RA dengan sukacita menyambut kedatangan suami tercinta. Tiba Rasulullah SAW di rumah dan beristirahat melepas lelah. Aisyah di belakang rumah sibuk membuat minuman untuk sang suami. Lalu minuman itupun disuguhkan kepada Rasulullah SAW. Beliau meminumnya perlahan hingga hampir menghabiskan minuman tersebut.Tiba-tiba Aisyah berkata, “ Ya Rasulullah, biasanya engkau memberikan sebagian minuman kepadaku, tapi kenapa pada hariini tidak kau berikan gelas itu?” Rasulullah SAW diam dan hendak melanjutkan meminum habis air di gelas itu.

Dan Aisyah bertanya lagi, "Ya Rasulullah, biasanya engkau memberikan sebagian minuman kepadaku, tapi kenapa pada hari ini tidak kau berikan gelas itu?”
Akhirnya Rasulullah SAW memberikan sebagian air yang tersisadi gelas itu. Aisyah RA meminum air itu dan ia langsung kaget, lalu memuntahkan air itu. Ternyata air itu terasa asin, bukan manis.

Aisyah baru tersadar bahwa minuman yang ia buat dicampur dengan garam, bukan gula. Kemudian Aisyah RA langsung meminta maaf kepada Rasulullah.

Itulah sebagian dari banyaknya kemuliaan akhlak Rasulullah SAW. Dia memaklumi kesalahan yang dilakukan oleh istrinya, tidak memarahinya atau menasihatinya dengan kasar. Rasulullah SAW memberi kita teladan bahwasannya akhlak yang mulia bisa kita mulai dari lingkungan terdekat dengan kita. Sebuah hadits menyebutkan, “Lelaki yang paling baik di antara kalian adalah yang paling baik akhlaknya kepada istrinya.”
Semoga kita diberi taufik untuk bisa meneladani akhlak Rasulullah SAW.

Olahan: dari Berbagai Sumber

0 Comment [area]:

 
[muslimska]MOONER area © 2010 - All right reserved - Using Copyright: hanya mutlak Punya Allah SWT
WARNING: keseluruhan isi blog ini free copy paste tanpa perlu izin penulis..Allahu Akbar..Allahu Akbar..Allahu akbar