Ingat sepatah kalimat ini? Atau pernah dengar? Yapz! Bagi antunna* yang pernah menonton film 3 idiots, pasti nggak asing lagi dengan kalimat sugesti ini. Kalimat ini selalu diucapkan oleh Rancho alias Chotte alias Phungsuk Wangdu yang menjadi tokoh sentral dalam film ini ketika ia menghadapi masalah.
Cerita yang bertemakan pendidikan dan persahabatan ini berkisah tentang seseorang yang menentang sistem pendidikan pada sebuah kampus ternama. Kampus ini mengajarkan bahwa hidup adalah sebuah persaingan, dan untuk memenangkan persaingan dihalalkan segala cara. Film ini juga mengajarkan untuk tidak bersikap individualisme, dimana sang tokoh sentral selalu membantu kesulitan temannya meskipun pada ia sendiri memiliki masalah yang tak kalah lebih besar. Namun, ini bukanlah inti cerita dari film tersebut, ada hal yang lebih menarik lagi dalam film tersebut yang patut kita renungi bersama.
Pada bagian pertengahan film tersebut, Farhan, salah satu dari 3 idiots berkata, “Kami semua kuliah hanya untuk mendapatkan ijazah. Tanpa ijazah, kami tidak akan bisa bekerja. Tanpa bekerja, takkan ada seorang ayahpun yang mau menikahkan anaknya. Bank tidak akan memberikan kredit, dunia tidak akan memandang kami. Tapi si idiot (Rancho) yang satu itu, dia ke kampus bukan untuk ijazah, tapi untuk belajar. Dia tidak peduli jadi juara satu atau terakhir.”
Kalimat yang tidak jauh beda, seperti, “Gak papa deh nyontek, yang penting nilai ijazahku tinggi.”
“Ortu menyuruhku untuk mendapatkan ijazah dengan nilai yang tinggi, jadi aku harus fokus belajar untuk mendapatkan nilai yang tinggi”
“Pokoknya nilai ijazahku harus bagus, biar aku ga malu dan ortuku senang.”
Dan berbagai kata-kata lain yang intinya tetap sama, yaitu bagaimana agar dapat membawa ijazah dengan nilai yang bagus sebagai motivasi dalam menjalani sekolah.
Ya, begitulah kondisi pendidikan kita saat sekarang ini. Betapa orientasi untuk mengejar ilmu berubah menjadi mengejar ijazah, dengan berbagai alasan. Betul??
Sekolah, lahan untuk mengejar ilmu
Dalam Al-Qur’an banyak sekali dalil tentang keutamaan menuntut ilmu yang menunjukkan bahwa menuntut ilmu merupakan kewajiban bagi umat manusia sejak lahir sampai mati.
“Allah akan mengangkat orang-orang yang beriman yang mempunyai ilmu diantara kamu dengan beberapa derajat”. (QS.Al-Mujadallah : 11)
Dari ayat di atas dapat kita ketahui bahwa orang yang memiliki ilmu, derajatnya lebih tinggi dibandingkan dengan orang-orang yang tidak berilmu. Kita sebagai kaum muslimin juga tahu bahwa manusia diangkat sebagai khalifah di muka bumi ini karena pengetahuannya bukan karena bentuknya ataupun asal kejadiannya.
Semakin jelas bahwa Allah menyuruh manusia itu untuk berfikir apakah kira-kira manusia yang berilmu dengan manusia yang tidak berilmu itu sama?
Dari sini dapat kita ketahui bahwa Islam sangat memuliakan orang-orang yang berilmu bahkan menganggap orang yang berilmu itu sebagai penerus Rosul. Apa yang disampaikannya akan menjadi penerang jalan yang lurus, amalan orang yang berilmu sama dengan amalan jihad.
Imam Al-Ghazali pernah mengatakan : “Allah mengangkat derajat orang-orang dengan ilmu, lalu menjadikan mereka kebaikan sebagai pemimpin dan pemberi petunjuk yang diikuti, petuntuk dalam kebaikan, jejak mereka diikuti dan perbuatan mereka diamalkan.
Perbaiki niat
Sekarang, sebelum kamu mau berangkat ke sekolah, coba pandangin cermin baik-baik. Lihatlah rupa dirimu, bentuk dirimu. Lalu tanyakan ke dalam hatimu yang paling dalam, ”Apa yang saya cari di sekolah?”.
Jika jawabannya, ”Aku ingin mendapatkan ijazah dengan nilai yang tinggi, dengan menghalalkan segala cara seperti mencontek.” Maka beristighfarlah. Mungkin saat ini kamu bisa tertawa, kamu bisa mendapatkan kenikmatan hidup hasil dari ijazah dengan nilai palsu tersebut. Tapi ingatlah, ketika tubuhmu keriput, engkau sakit-sakitan, kemudian ajal menjemputmu, apakah di pengadilan akhirat kelak kamu akan bisa lepas atas kecurangan yang telah kamu lakukan semasa hidupmu?
Jika jawabannya, ”Aku ingin mendapatkan ijazah dengan nilai yang tinggi, karena ortuku menuntut agar aku dapat hasil yang bagus.” Maka, koreksi kembali niatmu itu. Kamu bukan ke sekolah untuk menuntut ilmu. Kamu bukan ke sekolah karena ilmu sangat penting untuk dirimu yang dapat meningkatkan derajatmu, tapi kamu ke sekolah hanyalah atas dasar orangtuamu. Niatmu untuk menuntut ilmu tidak murni lagi.
Jika jawabannya, ”Aku ingin mendapatkan ijazah biar mudah dapat pekerjaan.” Hmm… sepertinya perkataan Farhan tersebut sangat cocok untukmu. Niatmu untuk menuntut ilmu pun tidak murni lagi. Yang paling kamu utamakan adalah ijazah. Padahal, apalah artinya ijazah jika dibandingkan ilmu yang akan kamu dapatkan. Ijazah hanya berfungsi di dunia, sedangkan ilmu akan berfungsi di dunia maupun di akhirat kelak.
Rasulullah SAW telah memberi peringatan:
“Barangsiapa yang menuntut ilmu yang dipelajari hanya karena Allah SWT sedang ia tidak menuntutnya kecuali untuk mendapatkan mata-benda dunia, ia tidak akan mendapatkan bau sorga pada hari kiamat”.(HR. Ahmad, Abu,Daud dan Ibnu Majah)
Lihatlah, begitu kerasnya peringatan Rasulullah terhadap orang yang menuntut ilmu bukan karena Allah. Akankah kita menjadi salah satu orang yang termasuk ke dalam orang-orang yang Rasulullah peringatkan tersebut?
Well, perlu diingat juga akan sabda Rasulullah SAW tentang tiga amal yang tidak akan terputus ketika seseorang meninggal dunia, salah satunya adalah ilmu yang bermanfaat.
Oleh karena itu girls, mulailah sejak dini perbaiki niat. Jadikanlah niat untuk menuntut ilmu melebihi dari niat yang lainnya. Kita mencari ilmu karena perintah Allah. Kita mencari ilmu bukan untuk menjadi seorang juara. Dan kita mencari ilmu bukan untuk mendapatkan ijazah.
Sekali lagi, kita mencari ilmu adalah karena perintah Allah dan untuk diri kita sendiri.
Owkey, sepertinya perlu dipertegas, deh, Rasulullah SAW pernah bersabda, ”Barangsiapa merintis jalan mencari ilmu maka Allah akan memudahkan baginya jalan ke surga.” (HR. Muslim)
Tertarik??? And sudah siap untuk berubah???!!
Pastinya!!
Komentar [area]:
0 Comment [area]:
Posting Komentar