Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...
About me Facebook Page Facebook Grup
Eramuslim Hidayatullah Arrahmah Voa Islam Underground Tauhid Khilafah.com Jihadwatch.org Islamcity.com
Jurnal Haji MakkahTv live Wisata Haji Media Haji Spirit Haji
Digital Haji Streaming Software Alharam-Nabawi Ceramah kristolog Ceramah Yahya waloni Purgatory: Beauty Lies Beneath Hiphop Native Deen Dialog Muallaf-Murtad Kajian Islam-kumpulan hadits qudsi DOWNLOAD GRATIS EBOOK ALQUR'AN DAN KITAB-KITAB PENGARANG TERKENAL FREE DOWNLOAD EBOOK KRISTOLOGI
Fakta [area] Kisah [area] Kritisi [area] Motivasi [area] Mukhasabah [area] Muslimska [area] Sejarah [area] Puisi [area] Samara [area]
11.6.12 | Senin, Juni 11, 2012 | 0 Comments

TELUR, WORTEL, KOPI


moonerarea
Seorang anak mengeluh pada ibunya mengenai kehidupannya dan menanyakan mengapa hidup ini terasa begitu berat baginya. Ia tidak tahu bagaimana menghadapinya dan hampir menyerah. Ia sudah lelah untuk berjuang. Sepertinya setiap kali satu masalah selesai, timbul masalah baru.


ibunya, seorang juru masak,lantas mengajaknya ke dapur. kemudian Ia mengisi 3 panci dengan air dan menaruhnya di atas api.
Setelah air di panci-panci tersebut mendidih. Ia menaruh telur di dalam panci pertama, wortel di panci kedua dan ia menaruh kopi bubuk di panci terakhir. Ia membiarkannya mendidih tanpa berkata-kata. Si anak terdiam dan menunggu dengan tidak sabar, memikirkan apa yang sedang dikerjakan ibunya. Setelah hampir setengah jam-an, sang ibu akhirnya mematikan kompornya.



Ia menyisihkan telur dan menaruhnya di piring saji, mengangkat wortel dan meletakkannya di mangkuk saji pula, dan menuangkan kopi di gelas kecil.

Lalu ia bertanya kepada anaknya, "Apa yang kau lihat, nak?"

"telur, wortel dan kopi" jawab si anak. 



ibunya menyuruhnya mendekat dan memintanya ambil sebutir telur terus di suruhnya memecahkannya , Setelah membuang kulitnya, ia mendapati sebuah telur rebus yang mengeras.  kemudian diambilkan oleh ibunya dan di perintahkan Ia untuk merasakan bahwa wortel itu terasa lunak. Terakhir, ibunya memintanya untuk menyeruput kopi. 
sang anakpun tersenyum ketika menyeruput kopi dengan aromanya yang khas. Setelah itu, si anak bertanya, "Apa arti semua ini, bu ?"



ibunya menjelaskan : "bahwa ke-3 jenis makanan itu telah menghadapi 'kesulitan' yang sama, melalui proses perebusan, tetapi masing-masing menunjukkan reaksi yang berbeda- beda bukan ? ".
Wortel sebelum direbus kuat, keras dan sukar dipatahkan. Tetapi setelah direbus, wortel menjadi lembut dan lunak. Telur sebelumnya mudah pecah. Cangkang tipisnya melindungi isinya yang berupa cairan. Tetapi setelah direbus, isinya menjadi keras. Bubuk kopi mengalami perubahan yang unik. Setelah berada di dalam rebusan air, bubuk kopi merubah rasa air tersebut yang tadinya tawar.

"Kamu termasuk yang mana?," tanya ibunya. 



sang anakpun terdiam tanpa jawaban, dan dia sadar akhirnya , bahwa hidup ini ya harus hadapi kesulitan dulu biar bisa dinikmati seperti telur , wortel dan kopi tadi.


                                           -----------------------------------------------


Pesan secuplik dialog diatas :


"Ketika kesulitan mendatangi kita, bagaimanakah cara kita menghadapinya selama ini ? Apakah kita layaknya telur (yang tadinya mudah pecah , jadi kuat), atau seperti wortel (yang tadinya keras jadi lunak) atau malah seperti bubuk kopi (yang tadinya tidak enak dilidah tapi setelah dicampur air + sedikit gula jadi nikmat di seruput?)". 



Bagaimana dengan kamu sobat muslimska? Apakah sobat adalah wortel yang kelihatannya keras, tapi dengan adanya penderitaan dan kesulitan, kamu menyerah, menjadi lunak dan kehilangan kekuatanmu."


"Apakah kamu adalah telur, yang awalnya memiliki hati lembut? Dengan jiwa yang dinamis, namun setelah adanya kematian, patah hati, perceraian atau pemecatan maka hatimu menjadi keras dan kaku. Dari luar kelihatan sama, tetapi apakah kamu menjadi pahit dan keras dengan jiwa dan hati yang kaku?."



"Ataukah kamu adalah bubuk kopi ? Bubuk kopi merubah air panas, sesuatu yang menimbulkan kesakitan, untuk mencapai rasanya yang maksimal pada suhu 100 derajat Celcius. Ketika air mencapai suhu terpanas, kopi terasa semakin nikmat."



"Jika kamu seperti bubuk kopi, ketika keadaan menjadi semakin buruk, kamu akan menjadi semakin baik dan membuat keadaan di sekitarmu juga membaik."



"Ada raksasa dalam setiap orang dan tidak ada sesuatupun yang mampu menahan raksasa itu kecuali raksasa itu menahan dirinya sendiri".

0 Comment [area]:

 
[muslimska]MOONER area © 2010 - All right reserved - Using Copyright: hanya mutlak Punya Allah SWT
WARNING: keseluruhan isi blog ini free copy paste tanpa perlu izin penulis..Allahu Akbar..Allahu Akbar..Allahu akbar