Tengah malam ini, kujilat bara terpilih dari lusinan bara-bara pilihan.
Ternyata aku masih terlalu lama bercumbu dengan thaghut tanpa penampakan.
Membarikade sanitasi dalam militansi.
Memaksa ruhani untuk berhenti.
Seraya memaksa jantung untuk tergadai mati.
Serta mengubar keparat pilihan kaderisasi dajjal untuk 'songong' berdiri.
Dan disini dengan AK47 kan kupecahkan kepongahan negeri.
Kemarin hingga malam tadi ku masih melacurkan diri kepada berhala.
Tergolek tanpa daya upaya..
Membanggakan diri terzholimi dalam kesesatan nyata.
Dan biarkan tiap hasta raga mesra bercumbu dengan neraka.
Hingga buah pikir jasad tangguh kini menjadi media.
Kehendak Rabbul Izzati agar diriku bangkit dari jelaga.
Duhai jiwa yang lapuk, budak dari dahaga hati terkotomi ukhdud.
Kembalilah dalam barisan shafmu..tegaklah dengan syahadad.
Genggam erat panji-panji tauhid senyawa tekad.
Berdirilah dengan ketangguhan Badar diatas Bukit Uhud.
Teriakkanlah kejayaan ini.
Sampaikanlah kebenaran ini.
Jadilah Ibrahim yang teguh memenggal tiap bualan-bualan berhala.
Atau Muhammad bin Abdullah yang tiada berhenti memikirkan "ummati ummati ummati".
Kau berhutang pada sejarah.
Yang berdiri indah diatas tinta emas dan cipratan darah.
Tak perlu menunggu hingga kondisi terparah.
Tak perlu pula menunggu hingga ratusan jasad jatuh memerah.
Tunjukilah jalan ini..jalan yang di ridhai..
Bukan jalan orang-orang dzalim yang di murkai..
Sesungguhnya kita adalah umat akhiruz zaman yang harus menjaga agama..
Bahwa kau adalah prajurit yang kan terus bertarung melawan intrik yahudi nasrani.
Hingga nyawamu meregang tak kan lepas kau dari fitnah itu ya akhi wa ukhti..
Hingga kau layak disemati Islam kaffah, sudah sepantasnya kau tegakkan khilafah.
Allahu Akbar...Allahu Akbar...Allahu akbar...
Hidup mulia atau mati sebagai syuhada...!!
Komentar [area]:
0 Comment [area]:
Posting Komentar