Burung menjadi bisu tak bersuara
Pohon menjadi gersang tak berdaya
Ketika mentari marah dan hilang
Manusia mengemis pada Tuhan
Memohon ampunan dalam peraduan cinta
Entah skenario atau fakta
Apa yang kan kau dusta sekali lagi ?
Ketika bumi gelap karena kehilangan
Ketika manusia menangis dalam penyesalan
Ketika hewan tertegun , tumbuhan mati layu
semua berakhir dalam duka nestapa
Apa yang kan kau dusta kedua kali ?
Ketika mentari berhenti bersinar
Penghianat lama sadar, penjahat lama istighfar
Pelupa Tuhan ingat , pelaku maksiat taubat
Pemakan riba insaf , melaku onar mohon maaf
Namun berakhir segala tak berharga
Apa yang kau dusta ketiga kali ?
Musnah..
Ya, pasti musnah segalanya
Berjalan dengan obor tiada berguna
Dengan lilin padam seketika
Dengan mata pasti tiada yang teraba
Semua tanpa berdaya , semua puing-puing belaka
Apa yang kau dusta keempat kali ?
Porak poranda seisi bumi kebanggaan pemuja
Luluh lantak gedung-gedung kebanggaan manusia
Hancur leburlah hati yang terlajur lupa
Sedu sedanlah jiwa yang bergelimang dosa
Lantas masihkah dustamu kelima kali ?
Ketika mentari terpadamkan sinarnya
Itulah sirine akhir, dimana Tuhan berhenti mencinta
Dimana manusia berhenti berfoya , berulah durja
Dimana pintu maaf tertutup dan tiada sudi terbuka lagi
Usailah semuanya dalam kegelapan penuh ketercekaman
Masihkah dustamu keenam kali ?
Komentar [area]:
0 Comment [area]:
Posting Komentar