Ketahuilah bahwa....
medan perang terluas dan terpanas bukanlah Kurusetra, medan peperangan terbesar
dan terdahsyat ada di dalam hatimu.
medan perang terluas dan terpanas bukanlah Kurusetra, medan peperangan terbesar
dan terdahsyat ada di dalam hatimu.
Sang Nabi berkata “Kita baru saja kembali dari jihad kecil menuju jihad yang besar”.
Para sahabat bertanya, “Apa jihad besar itu ? "
Sang Nabi menjawab, “Jihaad al-qalbi (jihad hati).’
Di dalam riwayat lain disebutkan jihaad al-nafs“.
Bertempur, di sanalah....kebaikan dan kejahatan, pandawa dan kurawa saling bertempur.
Begitulah yang tersurat dan tersirat
Kebaikan dan kejahatan akan terus berperang sampai akhir zaman.
Tanpa rehat, tanpa jeda, tanpa gencatan senjata, tanpa wasit yang mengadili.
Gencatan ini...
adalah peperangan tanpa batas wilayah dan tanpa waktu yang terjadwal. Begitupun
bala tentaranya, mereka tak kenal lelah, tak kenal menyerah, dan yang terpenting lagi tak kenal kematian.
adalah peperangan tanpa batas wilayah dan tanpa waktu yang terjadwal. Begitupun
bala tentaranya, mereka tak kenal lelah, tak kenal menyerah, dan yang terpenting lagi tak kenal kematian.
Deklarasi perang ini diungkapkan saat leluhurmu melanggar perjanjian.
Kau sekarang adalah serigala sendirian.
Kau akan jadi pemangsa atau dimangsa. Begitulah hukum yang tersurat.
Jangan lunglai....
bangkit, dan berdirilah, tancapkan pandanganmu ke depan, berlarilah, berperanglah
melawan kebatilan. Tanamkan di hatimu bahwa hidupmu adalah perjuanganmu.
Perjuanganmu adalah kebenaranmu.
bangkit, dan berdirilah, tancapkan pandanganmu ke depan, berlarilah, berperanglah
melawan kebatilan. Tanamkan di hatimu bahwa hidupmu adalah perjuanganmu.
Perjuanganmu adalah kebenaranmu.
Kebenaranmu adalah Jalanmu.
Tidak ada pilihan lain selain berperang.
Jika kau tak berperang maka engkau adalah pecundang.
Adakah yang lebih hina selain menjadi seorang pecundang ?
Kekanglah...
pintu-pintu nafsumu. Sebab nafsu adalah kuda tunggangan mu.
pintu-pintu nafsumu. Sebab nafsu adalah kuda tunggangan mu.
Jika kau tidak bijaksana mengendalikannya.
Bukan hanya engkau akan dibawa pada kesesatan jalan tetapi juga akan masuk jurang kegelapan yang teramat dalam.
Berperanglah terhadap iblis tanpa henti-hentinya sebab itulah takdirmu.
Seperti halnya Hamas yang berperang melawan Zonis di Gaza demi tegaknya Khilafah.
Jangan bertanya...
untuk apa engkau berperang, Hidupmu adalah Masjidmu.
Kuilmu adalah tempat mengabdimu.
Peperangan adalah tempat pemujaanmu kepada-Nya tanpa pamrih.
Peperangan adalah tempat pemujaanmu kepada-Nya tanpa pamrih.
Jangan berharap adanya rehat.
Sebab kau harus memilih kebenaranmu.
Kau tidak bisa memilih kedua-duanya.
Singkirkan rehatmu, pilihlah kebenaranmu.
Maju terus pantang mundur demi Fi sabilillahmu kepada-Nya, bukan kepada
hasrat-hasrat pribadimu.
hasrat-hasrat pribadimu.
Hasrat pribadimu...
adalah egomu, Itulah bagian kekerdilanmu.
adalah egomu, Itulah bagian kekerdilanmu.
Ingatlah bahwa kita membuat dunia ini bermakna melalui keberanian, bukan pertanyaan. Sebab jika ada pertanyaan maka diperlukan jawaban.
Ketahuilah semua jawaban ada dalam Khilafahmu.
Sejatimu adalah Syahidmu, inti jiwamu, sedangkan yang tidak sejati adalah ragamu.
Raga adalah fana, dia akan rusak binasa.
Adapun perjuanganmu ia terus berkelana tanpa ada batas-batasnya.
Inti jiwamu...
adalah kebenaranmu, Ragamu adalah kehancuranmu.
adalah kebenaranmu, Ragamu adalah kehancuranmu.
Hakikatnya, tiada yang terbunuh atau membunuh dalam peperangan ini.
Tak ada seseorangpun yang pernah dilahirkan akan bertemu kematian.
Sungguh tak ada yang terbunuh atau membunuh.
Sebab itulah kebenaran hidup, itulah Khilafah.
Lawanlah nafsumu dengan penuh keberanian dan keikhlasan.
Bertempurlah. Berjihadlah...atau jadilah manusia teladan ( selemah-lemahnya iman)
Bertempurlah. Berjihadlah...atau jadilah manusia teladan ( selemah-lemahnya iman)
Komentar [area]:
0 Comment [area]:
Posting Komentar