Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...
About me Facebook Page Facebook Grup
Eramuslim Hidayatullah Arrahmah Voa Islam Underground Tauhid Khilafah.com Jihadwatch.org Islamcity.com
Jurnal Haji MakkahTv live Wisata Haji Media Haji Spirit Haji
Digital Haji Streaming Software Alharam-Nabawi Ceramah kristolog Ceramah Yahya waloni Purgatory: Beauty Lies Beneath Hiphop Native Deen Dialog Muallaf-Murtad Kajian Islam-kumpulan hadits qudsi DOWNLOAD GRATIS EBOOK ALQUR'AN DAN KITAB-KITAB PENGARANG TERKENAL FREE DOWNLOAD EBOOK KRISTOLOGI
Fakta [area] Kisah [area] Kritisi [area] Motivasi [area] Mukhasabah [area] Muslimska [area] Sejarah [area] Puisi [area] Samara [area]
9.4.12 | Senin, April 09, 2012 | 0 Comments

Your Boyfriend Not Your Husband



 kalo ditelusuri di google dengan keyword “your boyfriend not your husband ( Pacarmu Bukan Suamimu )” ada lebih dari 24 ribu entri artikel di jagat maya yang mengandung kalimat dan judul tersebut. Jadi udah banyak banget. Tetapi, ane tetap ingin menulis dengan judul seperti ini selain karena unik, juga karena momentnya sangat pas untuk saat ini karena lagi musim orang kawinan..hahaha. Namun jangan khawatir, cara penyampaiannya insya Allah berbeda meski solusinya tak jauh berbeda. setuju mas bro...??

sobat muslimska, kondisi pergaulan cowok-cewek di kalangan remaja emang udah banyak yang kebablasan. Ya, meskipun ada yang bilang masa’ cuma pegangan tangan aja   kok dipermasalahkan, tapi bagi ane itu sudah pelanggaran berat sist. Itu sudah mendekati zina, Bro & Sist. Beneran dech! Nah, mendekati zina saja nggak boleh apalagi melakukan zina. nih ane kasih sedikit firman Allah Swt. dalam al-Quran (yang artinya):
 “Dan janganlah kamu mendekati zina; sesungguhnya zina itu suatu perbuatan yang keji dan suatu jalan yang buruk” (QS al-Israa [17]: 32)
NGGAK PATUT DI CONTOH
sohib muslimska, saya seringkali dapat curhat mengenai kondisi murid-murid & pelajar masa kini dari banyak temen yang berkecimpung di dunia pendidikan sekolahnya dan sejenisnya. Khususnya yang pergaulan bebas dengan lawan jenis. Saya juga menyadari bahwa memang tak mudah mengubah kondisi yang sudah kadung ancur lebur kayak gini. Batasan pergaulan antara laki dan perempuan yang terbilang sudah nggak ada jarak aman lagi. Gimana nggak, banyak anak cewek yang nggak cuma gandengan tangan dengan cowoknya, tapi nggak cuma kayak gitu , coba aja ente2 liat kalau jam istirahat skolah/kampus dan jam pulangnya , noh mereka2 uda pada PD 'nenteng' gacoan (baca_satpam,hehe) masing2 bahkan mereka2 udah masuk level sangat mesra: menggelayut (idih, emangnya orang utan pake gelayutan segala!). Hehehe.. maksud saya: tuh anak cewek sangat erat menggandeng tangan cowoknya, sampe kepalanya udah nyender-nyender ke lengan sang cowok. Kebetulan cowoknya tinggi menjulang bak menara Petronas, sementara ceweknya berukuran mini + bulet pula..hahay. Jadi, bener kan setengah gelayutan? Ckckck… sadar Non, tuh cowok kan bukan suamimu! (yang lebih parah saya pernah melihat kelakuan yang model gini nih siswa-siswi dari sekolah berlabel agama. Waduch! ancuuuuurr)

Dosanya gimana tuh? Waduh, besar euy! Imam Ahmad berkata: “Aku tidak mengetahui sebuah dosa—setelah dosa membunuh jiwa—yang lebih besar dari dosa zina.”



Allah Swt berfirman (yang artinya):


 “Dan orang-orang yang tidak menyembah tuhan lain beserta Allah dan tidak membunuh jiwa yang diharamkan Allah (membunuhnya) kecuali dengan (alasan) yang benar, dan tidak berzina, barangsiapa yang melakukan demikian itu, niscaya dia mendapat (pembalasan) dosa(nya), (yakni) akan dilipat gandakan adzab untuknya pada hari Kiamat dan dia akan kekal dalam adzab itu, dalam keadaan terhina kecuali orang-orang yang bertaubat …” (QS al-Furqaan [25]: 68-70)


Dalam ayat diatas , menurut Iman Ibnu Qayyim al-Jauziyah, Allah menggandengkan zina dengan syirik dan membunuh jiwa, dan vonis hukumannya adalah kekal dalam adzab berat yang berlipat ganda, selama pelakunya tidak menetralisir hal tersebut dengan cara bertaubat sebener - benernya, beriman dan beramal shalih.

Duh ngeri banget yuaa. So, jangan sampe deh kamu terlibat perzinaan. Termasuk yang perlu diwaspadai adalah menahan syahwat agar nggak coba-coba bin nekad mendekati zina. Sebabnya, jarang ada orang yang langsung zina ketika bertemu dengan lawan jenisnya. Paling nggak ada proses awalnya. Pacaran misalnya. Nah, pacaran adalah pintu gerbang menuju perzinaan tuh ( motto mereka pelaku zina kissing-petting-making-bunting) .Saya yakin banget kalo yang jalan bareng cowok-cewek pulang sekolah / kampus sambil bergandengan tangan (apalagi yang jalannnya mesra banget sampe yang cowok memeluk pinggang yang ceweknya) pasti lagi pacaran. Ayo ngaku! Sadar ya, pacarmu bukan suamimu. Nggak berhak untuk mesra-mesraan meski tuh cowok menarik perhatianmu. Bagi yang cowok juga jangan keenakan, pacarmu juga bukan istrimu. Belum sah belum qobiltu ente. Naik sepeda motor tanpa SIM aja ditilang, apalagi motor yang kamu bawa nggak ada STNK dan BPKB-nya, bisa-bisa tuh motor disita ama pak polisi. Itu artinya, cewek yang kamu peluk pinggangnya itu, yang kamu bonceng di sepeda motormu, yang kamu ajak ngobrol sambil ketawa-ketiwi semalaman via telepon adalah bukan istrimu. Haram untuk melakukan kegiatan yang hanya boleh dilakukan oleh suami-istri. Dan tentu saja perbuatannya melanggar aturan Allah Swt. dan RasulNya. Ati-ati ya sob ntar di tilang polisinya Tuhan (baca_malaikat) baru tau nyahok ente...!
                                                            
                                                       ********



Teduhin pandangan ente!


Menurut Imam Ibnu Qayyim al-Jauziyah, karena ujung pangkal dari perbuatan zina yang keji ini dari pandangan mata, maka Allah lebih mendahulukan perintah untuk memalingkan pandangan mata sebelum perintah untuk menjaga kemaluan. Banyak musibah besar yang asal muasalnya adalah dari pandangan. Ibarat kobaran api yang besar bermula dari percikan api yang kecil. Itu sebabnya, mulanya hanya pandangan, kemudian khayalan, selanjutnya langkah nyata seperti yang dikisahkan Melinda tuh dalam cinta satu malam,tapi gimana yang dia rasakan, nah lho?? berikutnya terjadilah musibah yang merupakan kesalahan besar (zina).

Imam Ibnu Qayyim menyampaikan juga bahwa barangsiapa yang bisa menjaga empat hal maka berarti dia telah menyelamatkan agamanya. Empat hal tersebut adalah: Al-Lahazhat (pandangan pertama), Al-Khatharat (pikiran yang melintas di benak), Al-Lafazhat (lidah dan ucapan), Al-Khathawat (langkah nyata untuk sebuah perbuatan).


Rasulullah saw. bersabda:
 “Pandangan mata itu (laksana) anak panah beracun dari berbagai macam anak panah iblis. Barangsiapa menahan pandangannya dari keindahan-keindahan wanita, maka Allah mewariskan kelezatan di dalam hatinya hingga hari ia bertemu denganNya” (HR Ahmad)


Pada masa masa Rasulullah saw. ada seorang pria sedang berjalan-jalan ketika kemudian ia melihat seorang wanita yang menarik perhatiannya. Wanita itu pun memandangnya. Setan kemudian membisikkan godaan pada keduanya hingga keduanya terus bertatapan sampai-sampai pria itu tidak menyadari bahwa ada dinding di hadapannya. Akhirnya ia menabraknya dan hidungnya terluka. Ia berkata, “Demi Allah aku tidak akan menghapus darah sampai aku mendatangi Rasulullah saw. dan memberitahukan pada beliau tentang kejadian ini.” Ketika ia berjumpa dengan Rasulullah saw. dan menceritakan peristiwa tersebut Allah Swt. pun menurunkan ayat 30-31 di surat an-Nuur:


 “Katakanlah kepada orang laki-laki yang beriman: “Hendaklah mereka menahan pandangannya, dan memelihara kemaluannya; yang demikian itu adalah lebih suci bagi mereka, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang mereka perbuat. Katakanlah kepada wanita yang beriman: “Hendaklah mereka menahan pandangannya, dan memelihara kemaluannya, dan janganlah mereka menampakkan perhiasannya, kecuali yang (biasa) nampak daripadanya. Dan hendaklah mereka menutupkan kain kudung ke dadanya, dan janganlah menampakkan perhiasannya,” (QS an Nuur:30-31)

Sejak saat itu kaum muslimin diperintahkan untuk saling menjaga pandangan yang dapat memunculkan syahwat mereka.
Ketika Rasulullah saw. tengah membonceng Al Fadhl bin Abbas ra. pada saat pelaksanaan qurban dari Muzdalifah hingga ke Mina, mereka berpapasan dengan serombongan wanita yang mengendarai unta. Al Fadhl melihat mereka dan terus menatapnya lekat-lekat. Rasulullah saw. yang mengetahui hal itu lalu membalikkan kepalanya ke arah yang lain.
Sementara itu kepada Ali bin Abi Thalib ra. beliau juga bersabda:
 “Wahai Ali, janganlah engkau ikuti pandangan dengan pandangan lagi, karena yang pertama menjadi bagianmu dan yang berikutnya bukan lagi untukmu (menjadi dosa)” (HR Ahmad, Tirmidzi, Abu Daud)
Nah, kalo temen-temen cowok seringnya kan matanya jelalatan (kayak mau maling jemuran atau mungkin maling kaya' sendal di masjid) pas ngeliat cewek. Apalagi ceweknya bening + mengkilap (piring kalee!). Kadang anak cowok kalo udah gabung dengan gerombolannya bakalan tambah liar. Misalnya : menilai cewek yang berlalu di hadapan mereka dipersonifikasikan dengan mobil. Begitu ada cewek dengan body aduhai dan wajahnya cantik langsung deh tuh gerombolan cowok komentar sambil nelen ludah; “BMW (body mengalahkan wajah) nih!” atau “Toyota (apa kepanjangannya ?) yang ini bos!” dan sebagainya, termasuk kalo ada cewek yang bodinya dengan ukuran berat di luar normal dikata-katain, “yah kalo yang ini sih 'Truck gandeng!' Waduh, udah mah nggak jaga pandangan mata, menghina orang pula. Astaghfirullah....dosa kuadrat brooooo!!!


                                                        *********

Sadar donk !


Sobat muslimska, sadar diri yuk. meski gimana pun juga, orang yang ngelakuin kejahatan atau kemaksiatan jelas dia nggak sadar. Ya, nggak sadar bahwa aksinya diperhatikan oleh Allah Swt dan juga  2 malaikat pencatat amal baik 'n buruk. Nggak nyadar bahwa apa yang dilakukannya akan dimintai pertanggungan jawab oleh Allah Swt kelak. Nggak sadar kalo apa yang dilakukannya bisa berdampak buruk bukan hanya kepada dirinya, tetapi juga kepada orang-orang di sekitarnya. Kasihan banget kan mereka menanggung malu atau kebawa-bawa jelek gara-gara maksiat yang ente - ente lakukan? Misalnya : kamu berzina, yang dirugikan banyak lho. Mulai dari keluargamu, teman-temanmu, pihak sekolah /kampus, guru-dosenmu, termasuk keluarga pasangan zinamu, juga teman-temannya, pihak sekolah / kampusnya dan lain sebagainya. Pikirkan sebelum bertindak.

Yuk, benahi cara pandang kamu tentang pergaulan dengan lawan jenismu. Kalo nggak sanggup nikah, jangan nekat berzina..mending puasa, apalagi Kalo masih sekolah / kuliah, ya fokusnya belajar, jangan pacaran. Bisa nggak ya? Harus! Insya Allah bisa...
Bismillah , nawaitu golek ilmu supoyo urip orah tertipu,,OK !!

0 Comment [area]:

 
[muslimska]MOONER area © 2010 - All right reserved - Using Copyright: hanya mutlak Punya Allah SWT
WARNING: keseluruhan isi blog ini free copy paste tanpa perlu izin penulis..Allahu Akbar..Allahu Akbar..Allahu akbar