Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...
About me Facebook Page Facebook Grup
Eramuslim Hidayatullah Arrahmah Voa Islam Underground Tauhid Khilafah.com Jihadwatch.org Islamcity.com
Jurnal Haji MakkahTv live Wisata Haji Media Haji Spirit Haji
Digital Haji Streaming Software Alharam-Nabawi Ceramah kristolog Ceramah Yahya waloni Purgatory: Beauty Lies Beneath Hiphop Native Deen Dialog Muallaf-Murtad Kajian Islam-kumpulan hadits qudsi DOWNLOAD GRATIS EBOOK ALQUR'AN DAN KITAB-KITAB PENGARANG TERKENAL FREE DOWNLOAD EBOOK KRISTOLOGI
Fakta [area] Kisah [area] Kritisi [area] Motivasi [area] Mukhasabah [area] Muslimska [area] Sejarah [area] Puisi [area] Samara [area]
5.4.12 | Kamis, April 05, 2012 | 0 Comments

Rasmiah, Wanita Tiada Dendam

Apa yang anda rasakan bila seseorang menjebloskan anda ke penjara dengan sebuah fitnah keji, membuat anda terpisah dari keluarga dan orang yang anda sayangi, membuat anda menghabiskan sebagian waktu hidup anda dalam kerasnya hidup terbentengi tembok tebal dan tinggi? Bagaimana perasaan anda pada orang yang memfitnah anda itu? Dan apa yang anda lakukan saat anda punya kesempatan membalasnya? Coba resapi dalam-dalam pertanyaan ini... Hayati benar-benar.


Dan kalau jawaban - terdengar - klise yang anda lontarkan, bahwa anda akan memaafkan orang itu dan tak menaruh dendam, ya semoga saja itu benar. Karena memang sungguhan ada di dunia nyata ini, seorang yang telah difitnah hingga sempat merasakan dinginnya lantai penjara, mampu memaafkan orang yang memfitnahnya yang sedang mengalami masalah besar dan tak berdaya.

Dia bernama Rasmiah, 55 tahun. Telah bekerja untuk majikannya, AMS sejak tahun 2000. Bertahun-tahun mengabdi pada majikannya sebagai pembantu rumah tangga. Sering mendapatkan perkataan kasar, dan menjadi tumbal umpatan dari penagih hutang.

"Sering saya disuruh bohong bilang ibu enggak ada lagi keluar. Padahal, ibu ada lagi ngumpet di dalam karena lagi dikejar-kejar orang," tutur Rasmiah. "Saya sudah tahu sejak lama ibu bisnisnya macam-macam, tetapi banyak yang enggak benar seperti kredit dan urus-urus haji tetapi enggak ada yang diberangkatin. Mereka sering menagih ke rumah."

Kesetiaannya dibayar oleh tuduhan dan fitnah oleh majikannya. Dan sampai puncaknya, pada tahun 2010 Rasmiah dituduh mencuri sop buntut, piring, dan baju bekas. Dan tuduhan itu bukan tuduhan seperti biasanya, karena tuduhan itu mengantarkan Rasmiah pada penjara. Dan mulailah Rasmiah menjalani hari-hari sepi tanpa pengabdian kepada majikannya.

Selama empat bulan Rasmiah di penjara, pada akhirnya Allah swt menurunkan pertolongan pada ibu yang tulus hati ini. Pengadilan Negeri Tangerang pada 22 Desember 2010 menyatakan dakwaan jaksa tidak terbukti. Saat itu di tengah suasana masih diwarnai emosional, penasihat hukum melaporkan balik majikan Rasmiah dengan tuduhan tindak pidana sumpah palsu.

Dan sang majikan pun tertimpa kasus yang lain pula. Ia bersama suaminya ditahan Polda Metro Jaya sejak 5 November 2011 lantaran menipu 313 calon haji. ASM bersama suaminya, RS, ditahan lantaran menipu koordinator haji. Suami istri tersebut mengaku kenal dekat dengan pihak Konsulat Jenderal Arab Saudi. Oleh sebab itu, pengurusan paspor dan visa para calon haji lewat mereka bisa lebih mudah. Dua koordinator percaya dan menyerahkan pengurusan dokumen dan visa 313 calon haji kepada pasutri itu. Setelah menerima semua persyaratan berikut uang puluhan ribu dolar Amerika Serikat, pasangan tersebut menghilang. Para calon haji akhirnya batal berangkat menunaikan ibadah suci. Mereka melaporkan kasus penipuan tersebut ke Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya. Petugas menangkap suami istri itu di Salatiga, Jawa Tengah, Jumat (4/11).

Mendengar majikannya di penjara, Rasmiah bersama putrinya Astuti (21 tahun) menjenguk bekas majikannya. Kunjungan itu bukan kunjungan dendam, karena kedatangan Rasmiah justru untuk menghibur, menasehati, dan membesarkan hati majikannya.

"Saya enggak ada dendam, ikhlas saja. Saya ke sini hanya ingin silaturahim," ucapnya.

Ia menuturkan, dirinya kaget saat mengetahui majikannya itu justru berbalik harus mendekam di bui. "Saya enggak nyangka dia bisa menjalani apa yang sudah saya jalani sebelumnya. Saya mau kasih doa supaya sabar," ucapnya. "Enggak boleh kalau kita dijahatin, kita justru jahatin balik."

"Kondisi Ibu sehat. Ia terlihat lebih kurus. Kami saling bertanya kabar. Walaupun hanya 10 menit ketemu, saya senang sebab sudah bisa menjenguknya. Saya minta dia bersabar,"tutur Rasmiah yang tampak gembira karena majikan telah mengetahui bahwa dirinya sudah memaafkan.

Sang anak, Astuti, yang sejak kecil melihat ibunya ditekan oleh majikannya juga sudah mengikhlaskan apa yang terjadi di masa lampau. "Kalau kita pendam terus, justru buat kita jengkel aja. Jadi lebih baik dilupakan," tutur perempuan yang kini membantu Rasmiah dengan menjadi sales promotion girl ini.
Begitulah cerita seorang biasa yang punya jiwa yang besar. Bukan hanya Nabi Yusuf yang mampu memaafkan orang yang telah menjebloskannya ke penjara. Jiwa memaafkan itu bukan cuma dimiliki oleh orang yang punya bakat khusus, tapi semua orang bisa. Kita pun bisa. Hanya saja kebisaan itu perlu digerakkan oleh kemauan. Pertannyaannya bukan bisa kah, tapi mau kah?Apa yang anda rasakan bila seseorang menjebloskan anda ke penjara dengan sebuah fitnah keji, membuat anda terpisah dari keluarga dan orang yang anda sayangi, membuat anda menghabiskan sebagian waktu hidup anda dalam kerasnya hidup terbentengi tembok tebal dan tinggi? Bagaimana perasaan anda pada orang yang memfitnah anda itu? Dan apa yang anda lakukan saat anda punya kesempatan membalasnya? Coba resapi dalam-dalam pertanyaan ini... Hayati benar-benar.

Dan kalau jawaban - terdengar - klise yang anda lontarkan, bahwa anda akan memaafkan orang itu dan tak menaruh dendam, ya semoga saja itu benar. Karena memang sungguhan ada di dunia nyata ini, seorang yang telah difitnah hingga sempat merasakan dinginnya lantai penjara, mampu memaafkan orang yang memfitnahnya yang sedang mengalami masalah besar dan tak berdaya.

Dia bernama Rasmiah, 55 tahun. Telah bekerja untuk majikannya, AMS sejak tahun 2000. Bertahun-tahun mengabdi pada majikannya sebagai pembantu rumah tangga. Sering mendapatkan perkataan kasar, dan menjadi tumbal umpatan dari penagih hutang.

"Sering saya disuruh bohong bilang ibu enggak ada lagi keluar. Padahal, ibu ada lagi ngumpet di dalam karena lagi dikejar-kejar orang," tutur Rasmiah. "Saya sudah tahu sejak lama ibu bisnisnya macam-macam, tetapi banyak yang enggak benar seperti kredit dan urus-urus haji tetapi enggak ada yang diberangkatin. Mereka sering menagih ke rumah."

Kesetiaannya dibayar oleh tuduhan dan fitnah oleh majikannya. Dan sampai puncaknya, pada tahun 2010 Rasmiah dituduh mencuri sop buntut, piring, dan baju bekas. Dan tuduhan itu bukan tuduhan seperti biasanya, karena tuduhan itu mengantarkan Rasmiah pada penjara. Dan mulailah Rasmiah menjalani hari-hari sepi tanpa pengabdian kepada majikannya.

Selama empat bulan Rasmiah di penjara, pada akhirnya Allah swt menurunkan pertolongan pada ibu yang tulus hati ini. Pengadilan Negeri Tangerang pada 22 Desember 2010 menyatakan dakwaan jaksa tidak terbukti. Saat itu di tengah suasana masih diwarnai emosional, penasihat hukum melaporkan balik majikan Rasmiah dengan tuduhan tindak pidana sumpah palsu.

Dan sang majikan pun tertimpa kasus yang lain pula. Ia bersama suaminya ditahan Polda Metro Jaya sejak 5 November 2011 lantaran menipu 313 calon haji. ASM bersama suaminya, RS, ditahan lantaran menipu koordinator haji. Suami istri tersebut mengaku kenal dekat dengan pihak Konsulat Jenderal Arab Saudi. Oleh sebab itu, pengurusan paspor dan visa para calon haji lewat mereka bisa lebih mudah. Dua koordinator percaya dan menyerahkan pengurusan dokumen dan visa 313 calon haji kepada pasutri itu. Setelah menerima semua persyaratan berikut uang puluhan ribu dolar Amerika Serikat, pasangan tersebut menghilang. Para calon haji akhirnya batal berangkat menunaikan ibadah suci. Mereka melaporkan kasus penipuan tersebut ke Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya. Petugas menangkap suami istri itu di Salatiga, Jawa Tengah, Jumat (4/11).

Mendengar majikannya di penjara, Rasmiah bersama putrinya Astuti (21 tahun) menjenguk bekas majikannya. Kunjungan itu bukan kunjungan dendam, karena kedatangan Rasmiah justru untuk menghibur, menasehati, dan membesarkan hati majikannya.

"Saya enggak ada dendam, ikhlas saja. Saya ke sini hanya ingin silaturahim," ucapnya.

Ia menuturkan, dirinya kaget saat mengetahui majikannya itu justru berbalik harus mendekam di bui. "Saya enggak nyangka dia bisa menjalani apa yang sudah saya jalani sebelumnya. Saya mau kasih doa supaya sabar," ucapnya. "Enggak boleh kalau kita dijahatin, kita justru jahatin balik."

"Kondisi Ibu sehat. Ia terlihat lebih kurus. Kami saling bertanya kabar. Walaupun hanya 10 menit ketemu, saya senang sebab sudah bisa menjenguknya. Saya minta dia bersabar,"tutur Rasmiah yang tampak gembira karena majikan telah mengetahui bahwa dirinya sudah memaafkan.

Sang anak, Astuti, yang sejak kecil melihat ibunya ditekan oleh majikannya juga sudah mengikhlaskan apa yang terjadi di masa lampau. "Kalau kita pendam terus, justru buat kita jengkel aja. Jadi lebih baik dilupakan," tutur perempuan yang kini membantu Rasmiah dengan menjadi sales promotion girl ini.

Begitulah cerita seorang biasa yang punya jiwa yang besar. Bukan hanya Nabi Yusuf yang mampu memaafkan orang yang telah menjebloskannya ke penjara. Jiwa memaafkan itu bukan cuma dimiliki oleh orang yang punya bakat khusus, tapi semua orang bisa. Kita pun bisa. Hanya saja kebisaan itu perlu digerakkan oleh kemauan. Pertannyaannya bukan bisa kah, tapi mau kah?





Sumber : Islamedia

0 Comment [area]:

 
[muslimska]MOONER area © 2010 - All right reserved - Using Copyright: hanya mutlak Punya Allah SWT
WARNING: keseluruhan isi blog ini free copy paste tanpa perlu izin penulis..Allahu Akbar..Allahu Akbar..Allahu akbar