Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...
About me Facebook Page Facebook Grup
Eramuslim Hidayatullah Arrahmah Voa Islam Underground Tauhid Khilafah.com Jihadwatch.org Islamcity.com
Jurnal Haji MakkahTv live Wisata Haji Media Haji Spirit Haji
Digital Haji Streaming Software Alharam-Nabawi Ceramah kristolog Ceramah Yahya waloni Purgatory: Beauty Lies Beneath Hiphop Native Deen Dialog Muallaf-Murtad Kajian Islam-kumpulan hadits qudsi DOWNLOAD GRATIS EBOOK ALQUR'AN DAN KITAB-KITAB PENGARANG TERKENAL FREE DOWNLOAD EBOOK KRISTOLOGI
Fakta [area] Kisah [area] Kritisi [area] Motivasi [area] Mukhasabah [area] Muslimska [area] Sejarah [area] Puisi [area] Samara [area]
19.3.12 | Senin, Maret 19, 2012 | 0 Comments

Pemabuk dimabuk

Al kisah...
Seorang pemabuk berjalan sempoyongan pulang ke rumah di malam hari.
Di tengah jalan, ia dicegat oleh 2 orang begal.


"Serahkan semua uangmu!" kata salah satu dari perampok.
Si pemabuk dengan gemetar meraba-raba kantung bajunya untuk mencari sisa uang yang barangkali masih ada.

Dengan setengah sadar, ia masih ingat sepertinya masih punya uang di kantung bajunya.
Tapi ia heran karena tangannya tak menemukan apa-apa.

"Kalau kamu tidak menyerahkan uangmu, kamu akan kami bunuh!" perampok kedua mengancam sambil menempelkan ujung pisaunya di leher si pemabuk.

Dengan gemetar, si pemabuk menjawab,
"Beri aku waktu sebentar."
Perampok itu menarik kembali pisaunya.



Pemabuk itu lalu berlutut di tanah, kedua telapak tangannya menengadah ke langit.
Ia berdoa di dalam hati,
"Tuhan, tolonglah aku. Jika Engkau selamatkan aku dari perampok ini, aku berjanji tidak akan mabuk-mabukan lagi."

Begitu si pemabuk selesai berdoa, ia merasa ada sesuatu yang jatuh dari dalam bajunya.
Ternyata sekeping uang perak.
Menyadari bahwa ia sudah mendapatkan apa yang ia butuhkan, ia segera melanjutkan,
"Tuhan, lupakan doaku."

Ini hanya sebuah contoh cerita, kisah yang sering kita jumpai.
Kisah islamiah ini mari kita renungkan.

Pemabuk itu menganggap bahwa uang yang jatuh dari dalam bajunya tadi bukan pemberian Tuhan atas doanya, sehingga ia punya alasan untuk tetap mabuk-mabukan lagi.

Kita begitu mudah berjanji, sering kali atas nama Tuhan, dan begitu mudah pula melupakannya.

Betapa mudahnya kita melanggar janji yang sudah kita sepakati.
Lebih buruk lagi, kita tidak pernah mau mengakui bahwa kita telah melanggar janji.akankah kita akan seperti terus - terusan saat Allah nggak pernah melupakan kita sebagai hamba, naudzubillah...
Wallahu A'lam..

0 Comment [area]:

 
[muslimska]MOONER area © 2010 - All right reserved - Using Copyright: hanya mutlak Punya Allah SWT
WARNING: keseluruhan isi blog ini free copy paste tanpa perlu izin penulis..Allahu Akbar..Allahu Akbar..Allahu akbar