ILUSTRASI |
Bapak, Ibu...
Ayah, Bunda...
Abi, Ummi...
Papa, Mama...
Pa'e, Ma'e...
Abah, Ummah...
Babe, Nyak...
Bapak, Mamak...
Papi, Mami...
Apapun panggilan sayang kami kepadamu, kami bersyukur memiliki kalian berdua. Kami tahu kalian berdua selalu menyayangi kami lebih dari segalanya di dunia ini.
Seperti berbagai macam panggilan kami untuk kalian, begitu banyak pula cara yang kalian lakukan pada kami untuk menunjukkan kasih sayang tulus kalian sebagai orangtua kami.
Mungkin, jika kami dapat berteriak lantang. Kata-kata yang begitu ingin kami teriakkan adalah “maaf dan terima kasih”.
Ingin rasanya kami meneriakkan kata-kata itu sampai seluruh dunia dapat mendengar. Karena kami tak tahu lagi bagaimana cara kami mengungkapkannya.
Tapi, kami tak mampu.
Karena kami tahu, tiada satu kata-katapun di dunia ini yang dapat mengganti kesalahan kami di masa lalu kepada kalian. Tiada satu kata-katapun yang mampu kami ungkapkan untuk membalas jasa-jasamu. Dan tiada satu kata-katapun yang dapat mewakili rasa syukur kami yang telah memilikimu. Walau kami tahu, tak akan mungkin rasa sayang yang kami miliki dapat melebihi kasih sayang yang telah kalian curahkan kepada kami.
Kami, anak-anak yang begitu menyayangi kalian, tak akan pernah tahu apakah kami akan mendapat ridha kalian. Yang dapat kami lakukan hanyalah berusaha menjadi yang terbaik bagi kalian. Agar jangan lagi, kami menyakiti hati dan jiwamu yang begitu lelah dalam memberikan berjuta kebahagiaan bagi kami.
Untukmu, orang yang begitu berjasa dalam hidup kami. Lihatlah, kami telah tumbuh kini. Dari mulai bayi yang hanya bisa menangisimu, menjadi anak-anak dan remaja dengan berjuta tingkah polahnya, hingga kini kami telah dewasa. Begitu pula jalan gelap dan terang telah kami lalui. Hingga kami berdiri tegap saat ini.
Ada kalanya kami terjatuh, kemudian engkau datang memberikan semangat agar kami berdiri lagi. Ada kalanya kami berhenti, duduk sendiri dan tak tahu lagi bagaimana menghadapi hari. Dan engkau datang memberikan nyala api agar kami kembali mengobarkan tekad untuk dapat terus berlari.
Suatu ketika, kami lelah, enggan untuk melangkah. Dan engkau datang untuk menjadi sandaran hati kami. Satu hal terpenting dalam hidup kami yang telah engkau berikan adalah, langkah-langkah kami yang senantiasa engkau tanami dengan benih-benih cinta kepada sang Illahi. Hingga apapun yang kami hadapi sampai detik ini, kesabaran dan rasa syukur yang engkau ajarkan menjadi senjata terampuh saat kami menghadapi berbagai cobaan.
Ya Allah, Ya Rabbi, jagalah dan sayangilah kedua orangtua kami di dunia dan di akhirat, melebihi apapun yang telah mereka persembahkan untuk kami. Amin.
Komentar [area]:
0 Comment [area]:
Posting Komentar