Asal-usul : Opus Dei (Karya Tuhan), didirikan pada tahun 1928 oleh seorang pendeta Spanyol, Josemaria Escriva. Dalam hirarki Gereja Katolik, hanya ada satu sekte elit dan rahasia yang menyita perhatian masyarakat. Sekte ini adalah komplotan yang direstui Paus dan hanya bertanggung jawab kepada Vatikan. Paus memberinya status “wali gereja pribadi” pada tahun 1982.
Siapa : Jika anda seorang pemeluk katolik muda dan taat serta memiliki pekerjaan mapan, organisasi ini otomatis akan mendatangi anda. Sebagian dari kaum konservatif terkemuka negeri ini telah ditetapkan sebagai simpatisan dan sahabat Opus Dei. Diantaranya adalah Antoni Scalis, Clarence Thomas, Robert Bork, Para senator republikan; Rick Santorum dan Sam Brownback, mantan direktur dinas Kesadaran Informasi; John M.Poindexter, para pakar TV: Lawrence Kudlow dan Robert Novak. Mantan-mantan anggota Opus Dei yang mengalami pengalaman pahit memikul derita batin setelah keluar dari komplotan ini, yang kemudian membeberkan pengalamannya, seperti; Maria Del Carmen Tapia (dlm bukunya ‘Beyond the Threshold:Life in Opus Dei’), Joseph Gonzales, Sharon Clasen (pada majalah GQ) dsb.
Cara : Josemaria Escriva, memaparkan tujuan menanamkan kesadaran mendalam kepada masyarakat tentang kehendak alam semesta kepada kesucian dan apostulasi sebagai kerja keras seseorang (yang hasilnya akan terwujud dengan kemerdekaan dan tanggung jawab pribadi). Ironisnya tujuan mulia itu ternyata justru mempraktekkan kediktatoran. Bagi seorang pemeluk Katolik taat, pesan Opus Dei bersifat sangat memaksa. Ketaatan pada Opus Dei menghantar seseorang menjadi santa dalam hidupnya. Perekrutan anggota menjadi prioritas utama Opus Dei (setiap orang memegang data 10-15 orang mangsa yang akan di rekrut).Mereka mempunyai catatan detil rahasia orang-orang yang menjadi “sasaran tembak” dan setiap minggu mereka melaporkan up date data tsb pada atasannya. Senjata pemikat paling ampuh para misionaris itu sudah sangat dikenal kalangan rohaniawan gereja, yaitu “surat tugas”. Para calon anggota baru dipengaruhi melalui bukti2 tugas yang menanti mereka, seperti: para calon anggota itu telah dipilih oleh Tuhan. Ketika tugas itu diterima, ketika itu juga dia diminta mencurahkan komitmen emosionalnya karena dosa besar yang pernah ia lakukan di masa lalu dan hanya bisa ditebus dengan menunaikan tugas tersebut.
Siapa : Jika anda seorang pemeluk katolik muda dan taat serta memiliki pekerjaan mapan, organisasi ini otomatis akan mendatangi anda. Sebagian dari kaum konservatif terkemuka negeri ini telah ditetapkan sebagai simpatisan dan sahabat Opus Dei. Diantaranya adalah Antoni Scalis, Clarence Thomas, Robert Bork, Para senator republikan; Rick Santorum dan Sam Brownback, mantan direktur dinas Kesadaran Informasi; John M.Poindexter, para pakar TV: Lawrence Kudlow dan Robert Novak. Mantan-mantan anggota Opus Dei yang mengalami pengalaman pahit memikul derita batin setelah keluar dari komplotan ini, yang kemudian membeberkan pengalamannya, seperti; Maria Del Carmen Tapia (dlm bukunya ‘Beyond the Threshold:Life in Opus Dei’), Joseph Gonzales, Sharon Clasen (pada majalah GQ) dsb.
Cara : Josemaria Escriva, memaparkan tujuan menanamkan kesadaran mendalam kepada masyarakat tentang kehendak alam semesta kepada kesucian dan apostulasi sebagai kerja keras seseorang (yang hasilnya akan terwujud dengan kemerdekaan dan tanggung jawab pribadi). Ironisnya tujuan mulia itu ternyata justru mempraktekkan kediktatoran. Bagi seorang pemeluk Katolik taat, pesan Opus Dei bersifat sangat memaksa. Ketaatan pada Opus Dei menghantar seseorang menjadi santa dalam hidupnya. Perekrutan anggota menjadi prioritas utama Opus Dei (setiap orang memegang data 10-15 orang mangsa yang akan di rekrut).Mereka mempunyai catatan detil rahasia orang-orang yang menjadi “sasaran tembak” dan setiap minggu mereka melaporkan up date data tsb pada atasannya. Senjata pemikat paling ampuh para misionaris itu sudah sangat dikenal kalangan rohaniawan gereja, yaitu “surat tugas”. Para calon anggota baru dipengaruhi melalui bukti2 tugas yang menanti mereka, seperti: para calon anggota itu telah dipilih oleh Tuhan. Ketika tugas itu diterima, ketika itu juga dia diminta mencurahkan komitmen emosionalnya karena dosa besar yang pernah ia lakukan di masa lalu dan hanya bisa ditebus dengan menunaikan tugas tersebut.
Sasaran mereka juga para bujangan dan orang-orang miskin. Bila anggota Opus Dei itu bekerja, maka dia harus menyerahkan seluruh gajinya pada Opus dei.
Seorang Opus Dei harus mengencangkan ikat pinggang dengan tali berduri selama dua jam dalam sehari (Cilice). Cilice sangat menyakitkan, jika dilepas akan meninggalkan luka bekas tusukannya. Seminggu sekali,dia harus duduk dan bersandar di atas cemeti kawat dan menjalani derita sebagai bentuk perendahan diri. Dia juga tidur di lantai dan berpuasa. Sebenarnya, tujuan awal Opus Dei melakukan cara ini adalah untuk menghilangkan hasrat seksual yang dianggap sebagai penghambat kemanusiaan.
Lebih fatal, pendiri Opus Dei diduga sebagai pembenci wanita dan meyakini bahwa hawa nafsu wanita harus dihilangkan. (di mata orang-orang yang mengenalnya, Escriva dideskripsikan sebagai orang yang gagal menjadi manusia beradab, tindakan cabul dan cacat amoral yang sangat sering dilakukannya membuat banyak pengikutnya yang mengalami dilema. Karena para pengikutnya telah di brain wash dengan kitab utama Escriva yang menegaskan bahwa “kepatuhan buta tanpa penalaran akal diyakini akan membuat seseorang terhindar dari segala keburukan demi kemenangan Tuhan”, yang isinya sangat menekankan kepatuhan mutlak pada otoritas “Guru”, bukan kepada Tuhan.) Bagi Opus Dei, membelokkan informasi demi memperoleh dan mempertahankan kekuasaan adalah wajib. Setiap surat pribadi yang keluar masuk dari anggota Opus Dei harus dibaca dan di sensor terlebih dahulu. Para anggotanya dilarang membaca apapun tanpa ijin dari guru spiritualnya, meski mereka perlu belajar untuk kuliah di universitas ( setiap hari, biarawan2 sebentar-sebentar membakar buku di halaman belakang pusat, biasanya Injil Protestan dan teori evolusi).
Anggotanya mendapat stigma bahwa meninggalkan Opus Dei adalah dosa besar. Adalah keharusan bagi mereka meninggalkan dan memutus tali keluarga, karena keluarga yang sekarang adalah Opus Dei. Kutukan neraka adalah ancaman yang biasa mereka dengar jika akan meninggalkan Opus Dei. Bahkan satu-satunya foto yang boleh mereka miliki adalah foto Josemaria Escriva. Beberapa kardinal terkemuka gereja, paling rendah adalah seorang sekretaris pribadi Paus dan para anggota tim media-center Paus, semuanya adalah anggota Opus Dei. Maka tidak mengherankan jika penyucian Escriva berjalan mulus dan segala keburukan kehidupan pribadinya ditutupi. Inilah kekuatan pesan Opus Dei :
” Anda bisa menjadi seorang santa, selama Anda serahkan seluruh uang Anda kepada kami, menghukum diri sendiri setiap hari, sepenuhnya tunduk dan berhenti berpikir.”. Kekayaan para petinggi anggota Opus Dei tak terhitung.
“Mafia Suci” ini terus menghancurkan kehidupan dan mengendalikan pikiran banyak orang sembari menumpuk kekayaan sebanyak mungkin dan memperluas kekuasaan. Bahkan Opus Dei baru saja membangun markas-markas besarnya yang mewah di Manhattan. Foto-foto Josemaria Escriva, terpajang dimana2 untuk dipuja sebagai sosok “Santa”.
Komentar [area]:
0 Comment [area]:
Posting Komentar