ilustrasi |
Sobat muslimah, dari sedikit uraian di atas terlihat bahwa ada
sebuah ketidakpedulian di kalangan kita. Ketika kita mengatakan bahwa solusi
berpakaian seorang perempuan adalah dengan jilbab dan kerudung, seolah-olah
kita dituding tidak menghargai gaya berbusana orang lain. Padahal, seringkali
mereka yang tidak menutup aurat itulah yang tidak menghargai busana muslimah
dengan jilbab dan kerudungnya.
Kamu masih ingat kan kasus jilbab sekitar tahun 90-an? Kalau gak
ingat, boleh kok tanya ke ortu, kakak atau tante kamu. Saat itu muslimah
berjilbab diusir dari kelas sekolah negeri karena mempertahankan diri untuk
menutup auratnya. Okelah, itu tahun jadul (jaman dulu). Kasus yang baru-baru
saja terjadi adalah presenter salah satu TV swasta bernama Sandrina Malakiano.
Presenter yang akhirnya memutuskan menutup aurat dengan busana muslimah ini
dilarang tampil di depan layar TV lagi dengan berbagai dalih.
Jadi, dari contoh dua kasus di atas bisa terlihat sebetulnya
siapa yang tidak menghargai siapa. Apabila seseorang mengakui dirinya sebagai
muslimah, maka sudah ada aturan khusus tentang tata cara berpakaiannya. Jadi
tidak bisa semau gue atas nama kebebasan memilih atau bahkan memakai dalih HAM.
Cara berbusana cewek
modern
Sobat muslimah, banyak
orang salah mengira kalau modern itu adalah berpakaian yang mengumbar aurat.
Tank top, rok mini, you can see (everything?),
bahkan pusar pun diobral adalah gaya berbusana cewek modern. Orang yang
berpendapat begini pasti sedang mabok. Coba deh kamu perhatikan film kartun
Flinstone yang settingnya adalah zaman batu. Atau mungkin film Robin Hood dan
Xena yang settingnya adalah zaman kuno abad pertengahan. Baju yang dipakai di
sana sangat minim, hampir semua aurat terutama pemeran cewek diobral semua.
…banyak orang salah mengira kalau modern itu adalah berpakaian yang mengumbar aurat: tank top, rok mini, you can see (everything?), bahkan pusar pun diobral adalah gaya berbusana cewek modern. Orang yang berpendapat begini pasti sedang mabok…
Trus, gimana donk dengan beberapa suku di Indonesia yang pakaian
tradisionalnya adalah koteka semisal suku Asmat? Coba deh kamu lihat, bagaimana
kehidupan dan tingkat berpikir suku tersebut. Seharusnya menjadi tugas bersama
untuk membina suku-suku pedalaman yang masih awam terhadap Islam dan hukum menutup
aurat. Bukan malah dijadikan tontonan dengan alasan melestarikan budaya bangsa.
Kasihan mereka. Bayangkan bila kamu yang di posisi mereka berpakaian minim
kemudian menjadi bahan tontonan. Pasti rasanya tak nyaman.
Tak ada orang yang bilang kalo mereka hidup di zaman modern.
Yang ada adalah mereka hidup di zaman batu, kuno, jadul dan yang utama
jahiliyah alias bodoh. Yang namanya modern adalah ketika manusia itu jelas
bedanya dengan binatang yaitu ketika akalnya dimanfaatkan secara sempurna. Akal
inilah yang menuntun manusia untuk mempunyai malu dan iman. Jika malu dan iman
ada maka otomatis manusia akan memilih busana yang menutup aurat sebagai gaya
berbusananya.
Hal ini pas banget dengan apa yang diperintahkan oleh Allah
dalam QS. An-Nur: 31 dan Al-Ahzab: 59 bahwa kerudung dan jilbab adalah pakaian
muslimah bila mereka keluar rumah. Rasional dan masuk akal, itulah ciri-ciri
Islam. Termasuk juga dalam mengatur cara berbusana perempuan, Islam jauh lebih
modern daripada agama ataupun ideology mana pun di dunia ini. Ini karena memang
Islam diturunkan oleh yang Mahamenciptakan manusia sendiri, jadi Ia pula yang
berhak mengaturnya pula.
Di atas semua itu, modern atau tidaknya seseorang bisa dilihat
dari pola pikirnya. Pola pikir inilah yang akan menentukan pola sikap dia
termasuk dalam hal memilih pakaian. Jadi meskipun gelar selangit, rumah di
kawasan elit, mobil keluaran terbaru tapi memakai rok mini dan tank top, sudah
langsung bisa dilihat kualitas pola pikirnya. Semua materi duniawi yang
disebutkan tersebut cuma aksesoris saja, tidak menyentuh intinya.
Jilbab, pakaian modern
Gals, jilbab itu pakaian perempuan modern dan beradab. Dari
busana ini pula, terlihat identitas seseorang apakah ia muslimah atau bukan.
Jilbab adalah pakaian takwa yang merupakan bukti tunduknya seorang hamba kepada
penciptanya. Siapa saja yang memperolok pakaian takwa ini, itu artinya ia juga
memperolok Sang Pencipta yang menurunkan aturan tersebut. Naudzubillah.
…jilbab itu pakaian perempuan modern dan beradab. Dari busana ini pula terlihat identitas apakah ia muslimah atau bukan. Jilbab adalah pakaian takwa…
Tak jarang muslimah berjilbab mendapat cobaan berupa suara-suara
miring semisal disebut ‘sok alim-lah’, ‘sok suci’, dan berbagai sebutan
lainnya. Biar saja, Non. Daripada juga menjadi orang yang sok kafir dan menjadi
pembangkang perintah Allah, itu jauh lebih buruh dan hina untuk dilakukan.
Cuekkin saja komentar-komentar tak penting seperti itu.
Sedangkan bagi kamu yang masih belum berkerudung (apalagi belum
berjilbab) karena satu dan lain hal, mulai saat ini niatkan dirimu untuk
berubah. Kamu tak akan pernah tahu kapan tibanya sang ajal. Gak usah menunggu
berjilbab ketika sudah menikah. Atau bahkan ada juga yang bernazar untuk
berjilbab ketika keterima di perguruan tinggi negeri (PTN). Lalu apabila tidak
keterima di PTN, kewajibab berjilbab tersebut bisa gugur? Tentu saja tidak.
Yang namanya wajib ya wajib saja hukumnya, tidak usah menunggu
persyaratan tertentu semisal kalau keterima di PTN. Bila pun misalnya cewek itu
ketrima di PTN, maka itu artinya niatnya tidak karena Allah, tapi karena
sekadar memenuhi nazar saja. Bukannya tidak mungkin, dia berjilbabnya juga
setengah hati karena salahnya niat sedari awal. Di tengah jalan, ia akhirnya
membuka jilbabnya dan kembali umbar aurat sebagaimana orang-orang kafir
bersikap.
Sobat muslim, berjilbab itu indah. Tapi bukan karena lantas
terlihat indah ini kita mau berjilbab. Betapa banyak perempuan berjilbab karena
setelah mematut diri di depan cermin, mereka merasa lebih cantik. Jadi ketika
berjilbab membuat dirinya tidak terlihat cantik, maka orang semacam ini tidak
akan mau berjilbab. Banyak sekali ungkapan yang menyatakan enggan berjilbab
karena pakaian tersebut hanya akan membuat dirinya terlihat gemuk dan tidak
menarik. Meskipun tahu bahwa jilbab adalah perintah Allah, mereka lebih
mementingkan apa kata manusia daripada kata-kata atau firman Allah. Semoga kamu
bukan tipe perempuan seperti ini.
…berjilbab itu indah. Tapi bukan karena lantas terlihat indah ini kita mau berjilbab…
Berjilbab, mutiara dalam
etalase
Perempuan berjilbab ibarat mutiara indah dalam etalase. Orang
yang lalu-lalang bisa melihat tanpa bisa menyentuh, apalagi menodai. Mutiara
ini hanya bisa dibeli dengan harga mahal dan seizin penjualnya. Tak jarang
mutiara dalam etalase ini dilengkapi dengan kunci pengaman agar terjaga
kemurniannya.
Bandingkan dengan perempuan yang tidak berjilbab. Mereka ini
ibarat mutiara yang diobral di kaki lima. Semua orang tidak hanya bisa melihat,
tapi juga menyentuhnya. Tak jarang tangan-tangan yang menyentuh mutiara
tersebut ternyata bernoda sehingga membuat si mutiara tak lagi putih cemerlang.
Cacat-cela pun hinggap di permukaannya yang indah. Bila si penjual lengah, bisa
jadi ada maling yang menyusup dan mencuri mutiara itu dari tempatnya berada.
…Perempuan berjilbab ibarat mutiara indah dalam etalase. Perempuan yang tidak berjilbab ibarat mutiara yang diobral di kaki lima…
Kedua perumpamaan di atas menunjukkan betapa mulia dan
terjaganya perempuan muslimah yang berjilbab. Harga yang harus ditebus bagi
orang yang ingin memiliki mutiara di etalase dengan kaki lima juga tak sama.
Mutiara dalam etalase berharga mahal, bahkan seluruh mata uang di dunia ini tak
bisa membelinya. Mutiara ini hanya bisa dibeli dengan taruhan nyawa dan
pertanggungjawaban dunia akhirat. Nilainya pun dihargai Allah dengan imbalan
surga.
Ya, mutiara dalam etalase adalah muslimah berjilbab yang hanya
bisa disentuh oleh laki-laki beriman yang berani mengucapkan akad nikah di
depan wali dan saksi. Nama Allah sebagai jaminan bahwa laki-laki ini akan
menjaga si muslimah hingga kelak dipertanggungjawabkan di hadapan
pengadilan-Nya. Mutiara ini terjaga kehormatan dan harga dirinya, setara dengan
upayanya untuk tunduk pada aturan-Nya pula.
Mutiara kaki lima, kita semua sudah tahu bagaimana nasibnya. Di
antara kedua pilihan ini, muslimah cerdas pastilah tahu harus memilih yang
mana. Karena sudah sunnatullah bahwa Allah akan memasangkan wanita baik-baik
dengan laki-laki yang baik pula, begitu sebaliknya (QS. An-Nur: 36). Ini adalah
janji Allah. Tapi seorang muslimah salihah bukan tujuan tersebut yang menjadi
incarannya. Ridha Allah adalah segalanya di atas semua tujuan.
Jadi, mulai sekarang luruskan niatmu bila sebelumnya ada niat
lain mengotori keputusanmu untuk berjilbab. Oya, kalo baru sebatas bisa
berkerudung, tingkatkan untuk bisa mengenakan kerudung plus jilbabnya (semacam
baju kurung yang longgar, lebar dan tebal). Yakin deh, niat-niat duniawi itu
umurnya tidak bertahan lama. Betapa banyak muslimah yang berjilbab karena
sekadar ingin agar segera bisa bersuami, setelah nikah menanggalkan kerudung
bahkan jilbabnya. Na’udzubillah.
Atau mungkin berjilbab karena supaya mudah dapat pekerjaan
karena akhir-akhir ini banyak perusahaan yang lebih menyukai perempuan
berpakaian sopan. Bila ini tujuannya, yakin deh ketika di rumah, perempuan
seperti ini pasti dengan mudah umbar aurat karena tidak di lingkungan kerja
lagi.
Namun bila yang menjadi tujuan adalah ridha Allah semata, apa
pun halangan dan rintangan yang menghadang karena keputusannya dalam berjilbab,
hal itu tak akan menggoyahkannya. Sebaliknya, ia akan semakin tegar dalam
mempertahankan identitasnya sebagai muslimah berjilbab.
…berjilbab itu ternyata keren karena menunjukkan karakter positif seorang perempuan yang punya prinsip. Jangan pernah diombang-ambingkan tren mode berbusana jahiliyah berkedok modern…
Jadi sobat muda muslimah, berjilbab itu ternyata keren karena
menunjukkan karakter positif seorang perempuan yang punya prinsip. Kamu tak
akan pernah diombang-ambingkan oleh tren mode berbusana jahiliyah berkedok
modern. Karena trend berjilbab adalah mode busana everlasting yang tak akan
lekang oleh zaman. Oleh karena itu, tak ada pilihan lain bagi seorang perempuan
yang sudah mengazzamkan
diri atau bertekad kuat menjadi seorang muslimah kecuali berbusana sesuai
dengan yang ditentukan oleh Islam. So, ayo berjilbab mulai sekarang! Sip deh
^_^
Komentar [area]:
0 Comment [area]:
Posting Komentar