Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...
About me Facebook Page Facebook Grup
Eramuslim Hidayatullah Arrahmah Voa Islam Underground Tauhid Khilafah.com Jihadwatch.org Islamcity.com
Jurnal Haji MakkahTv live Wisata Haji Media Haji Spirit Haji
Digital Haji Streaming Software Alharam-Nabawi Ceramah kristolog Ceramah Yahya waloni Purgatory: Beauty Lies Beneath Hiphop Native Deen Dialog Muallaf-Murtad Kajian Islam-kumpulan hadits qudsi DOWNLOAD GRATIS EBOOK ALQUR'AN DAN KITAB-KITAB PENGARANG TERKENAL FREE DOWNLOAD EBOOK KRISTOLOGI
Fakta [area] Kisah [area] Kritisi [area] Motivasi [area] Mukhasabah [area] Muslimska [area] Sejarah [area] Puisi [area] Samara [area]
27.12.11 | Selasa, Desember 27, 2011 | 0 Comments

Tertawa Dan Menangis Bersama Umar


Suatu ketika Rasulullah Shallahu Alaihi Wassalam berkumpul dengan para Sahabatnya, Beliau berkata pada Umar,
“coba ceritakan kepadaku yang membuat aku tertawa dan membuat aku menangis”.
Kemudian Sahabat Umar pun bercerita. ” Dahulu sebelum aku mengenal Islam ,aku membuat patung berhala dari manisan. Lalu aku pun menyembah patung manisan itu.
“Demi lata uzza mannat engkau lah yang mulia, beri aku makanan sebagai rizki darimu” kataku. Waktu itu aku menyembah patung namun perutku sedang lapar. Selesai menyembah berhala aku menuju dapur, tak kudapatkan makanan disana lalu aku kembali keruangan persembahyangan. Tak ada makanan selain tuhan sesembahanku, akhirnya dengan rasa sesal aku memakan tuhanku sendiri yang kusembah sembah sebelumnya. Aku memakan berhala tersebut mulai dari kepalanya, terus tangannya hingga habis tak tersisa.”
Mendengar cerita Umar Rasul tertawa hingga kelihatan gigi grahamnya, Beliaupun bertanya
” Dimana akal kalian waktu Itu ?”
Umar Menjawab “Akal kami memang pintar namun sesembahan kami yang menyesatkan kami”
Lalu Rasul berkata kepada Umar
” Ceritakan kepadaku Hal yang membuat aku menangis”?
Umarpun memulai ceritanya ” Dahulu aku punya seorang anak perempuan, aku ajak anak tersebut kesuatu tempat, Tiba ditempat yang aku tuju, aku mulai menggali sebuah lubang. Setiap kali tanah yang aku gali mengenai bajuku ,maka anak perempuanku membersihkannya.
Dia tidak mengetahui sesungguhnya lubang yang aku gali adalah untuk menguburnya hidup-hidup, untuk persembahan berhala. Selesai menggali lubang, aku melempar anak perempuanku kedalam lubang. burrr….dia menangis kencang sambil menatap wajahku. Masih terngiang wajah anakku yang masih tidak mengerti apa yang dilakukan ayahnya sendiri dari bawah lubang.
Mendengar cerita itu Meneteslah air mata Rasul. Begitupun dengan Umar menyesali perbuatan Jahiliyyahnya sebelum dia mengenal Islam.

0 Comment [area]:

 
[muslimska]MOONER area © 2010 - All right reserved - Using Copyright: hanya mutlak Punya Allah SWT
WARNING: keseluruhan isi blog ini free copy paste tanpa perlu izin penulis..Allahu Akbar..Allahu Akbar..Allahu akbar