Bila kita bicara dengan topik indera ke-enam, maka bisa dipastikan itu adalah suatu bahasan tentang sebuah kekuatan yang tidak dimiliki setiap orang. Entah itu bentuknya berupa kemampuan meramal, menebak sesuatu, memperkirakan sesuatuatau pun merasakan kehadiran “sesuatu” yang lain, yang tak kasat mata.Tapi bila topik pembicaraan adalah wanita,maka pastinya pembahasan itu adalah tentang sosok makhluk indah, cantik, feminine, anggun, lembut, dan semacamnya. Wanita memang identik dengan keindahan. Sosok yang memiliki sembilan perasaan dan satu logika, berbanding terbalik dengan pria. Yah…tapi itu kata orang.
Dan indera ke-enam yang dimunculkan di sini bukanlah indera ke-enam seperti pengertian harfiahnya yang dipahami kebanyakan orang. Antara wanita dan “indera ke-enam” ini erat sekali kaitannya. Kenapa?? Jawabannya adalah karena “indera ke-enam” seorang wanita digunakan dengan perasaan (feeling) juga intuisi yang tajam. Dan “indera ke-enam” ini pasti dimiliki oleh setiap wanita, dan biasanya berguna bila “terdeteksi” hal-hal yang “luar biasa” pada orang terdekatnya.
Wanita memang menggunakan logika, tetapi lebih banyak menggunakan perasaan. Itu sebabnya perasaan seorang wanita…entah itu sebagai seorang ibu atauseorang istri…akan bertambah kuat dalam fase ini, daripada saat wanita tersebut masih sendiri. Itu karena rasa sayang yang teramat sangat pada keluarganya, anaknyajuga suaminya.
Walaupun seorang ibu terpisah jauh dari buah hatinya, ia tetap bisa merasakan kegembiraan atau kesedihan buah hatinya.Ia juga bisa merasakan kerinduan buah hatinya pada dirinya. Karena ikatan batin antara ibu dan anak tidak akan pernah putus. Dan karena air susu ibu yang telah diberikan pada buah hatinya, adalah lebih kental daripada darah. “Indera ke-enam” seorang ibu adalah perasaan yang sangat kuat terhadap buah hatinya. Dan seorang ibu tidak akan pernah bisa dibohongi karena perasaannya sangat peka, karena ia begitu mengasihi buah hatinya.Karena perasaannya yang peka dan intuisinya yang tajam, maka “indera ke-enam” seorang istri akan bereaksi secara alamiah, otomatis, pada situasi yang tidak kondusif dalam rumah tangganya. Seorang istri akan selalu memperhatikan kebiasaan dari suaminya. Seorang wanita akan memperhatikan sesuatu atau seseorang sampai kepada hal-hal yang kecil…sangat…sangat kecil dansepele, bahkan yang luput dari mata dan perhatian seorang pria. Seorang istri bukantanpa alasan berprasangka kalau suaminya berselingkuh. Sepandai apapun pria berbohong, maka wanita bisa menemukan kebenaran di balik semua kebohongan itu. seorang istri bisa saja mengiyakan semua kata-kata suaminya yang sedang berbohong. Tapi di dalam hatinya, seorang istri tidak akan begitu sajamempercayai semua itu bila “tanda-tanda”yang terlihat sangat bertolak belakang dengan kenyataan yang ada.Tapi untuk wanita ataupun pria, berprasangka berlebihan itu tidaklah baik. Dan menyangka atau pun menuduh tanpa bukti juga buruk dan tidak benar. Dengan “indera ke-enam” yang dimiliki, wanita bisa menjadi makhluk yang peka. Tapi ingatlah, jangan terjebak dalam prasangka buruk kecuali engkau mengetahui bahwa itu adalah benar dan sebenar-benarnya yang terjadi. Karena prasangka buruk bisa menjadi jebakan buat kita, karena prasangka buruk bisa merusak hati, karenaprasangka buruk itu di sekitarnya ada syaithan yang mengipasi api supaya membesar. Berhati-hatilah pada prasangka dan “indera ke-enam” yang berlebihan.
Wallahu’alam.
Dan indera ke-enam yang dimunculkan di sini bukanlah indera ke-enam seperti pengertian harfiahnya yang dipahami kebanyakan orang. Antara wanita dan “indera ke-enam” ini erat sekali kaitannya. Kenapa?? Jawabannya adalah karena “indera ke-enam” seorang wanita digunakan dengan perasaan (feeling) juga intuisi yang tajam. Dan “indera ke-enam” ini pasti dimiliki oleh setiap wanita, dan biasanya berguna bila “terdeteksi” hal-hal yang “luar biasa” pada orang terdekatnya.
Wanita memang menggunakan logika, tetapi lebih banyak menggunakan perasaan. Itu sebabnya perasaan seorang wanita…entah itu sebagai seorang ibu atauseorang istri…akan bertambah kuat dalam fase ini, daripada saat wanita tersebut masih sendiri. Itu karena rasa sayang yang teramat sangat pada keluarganya, anaknyajuga suaminya.
Walaupun seorang ibu terpisah jauh dari buah hatinya, ia tetap bisa merasakan kegembiraan atau kesedihan buah hatinya.Ia juga bisa merasakan kerinduan buah hatinya pada dirinya. Karena ikatan batin antara ibu dan anak tidak akan pernah putus. Dan karena air susu ibu yang telah diberikan pada buah hatinya, adalah lebih kental daripada darah. “Indera ke-enam” seorang ibu adalah perasaan yang sangat kuat terhadap buah hatinya. Dan seorang ibu tidak akan pernah bisa dibohongi karena perasaannya sangat peka, karena ia begitu mengasihi buah hatinya.Karena perasaannya yang peka dan intuisinya yang tajam, maka “indera ke-enam” seorang istri akan bereaksi secara alamiah, otomatis, pada situasi yang tidak kondusif dalam rumah tangganya. Seorang istri akan selalu memperhatikan kebiasaan dari suaminya. Seorang wanita akan memperhatikan sesuatu atau seseorang sampai kepada hal-hal yang kecil…sangat…sangat kecil dansepele, bahkan yang luput dari mata dan perhatian seorang pria. Seorang istri bukantanpa alasan berprasangka kalau suaminya berselingkuh. Sepandai apapun pria berbohong, maka wanita bisa menemukan kebenaran di balik semua kebohongan itu. seorang istri bisa saja mengiyakan semua kata-kata suaminya yang sedang berbohong. Tapi di dalam hatinya, seorang istri tidak akan begitu sajamempercayai semua itu bila “tanda-tanda”yang terlihat sangat bertolak belakang dengan kenyataan yang ada.Tapi untuk wanita ataupun pria, berprasangka berlebihan itu tidaklah baik. Dan menyangka atau pun menuduh tanpa bukti juga buruk dan tidak benar. Dengan “indera ke-enam” yang dimiliki, wanita bisa menjadi makhluk yang peka. Tapi ingatlah, jangan terjebak dalam prasangka buruk kecuali engkau mengetahui bahwa itu adalah benar dan sebenar-benarnya yang terjadi. Karena prasangka buruk bisa menjadi jebakan buat kita, karena prasangka buruk bisa merusak hati, karenaprasangka buruk itu di sekitarnya ada syaithan yang mengipasi api supaya membesar. Berhati-hatilah pada prasangka dan “indera ke-enam” yang berlebihan.
Wallahu’alam.
Komentar [area]:
0 Comment [area]:
Posting Komentar