Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...
About me Facebook Page Facebook Grup
Eramuslim Hidayatullah Arrahmah Voa Islam Underground Tauhid Khilafah.com Jihadwatch.org Islamcity.com
Jurnal Haji MakkahTv live Wisata Haji Media Haji Spirit Haji
Digital Haji Streaming Software Alharam-Nabawi Ceramah kristolog Ceramah Yahya waloni Purgatory: Beauty Lies Beneath Hiphop Native Deen Dialog Muallaf-Murtad Kajian Islam-kumpulan hadits qudsi DOWNLOAD GRATIS EBOOK ALQUR'AN DAN KITAB-KITAB PENGARANG TERKENAL FREE DOWNLOAD EBOOK KRISTOLOGI
Fakta [area] Kisah [area] Kritisi [area] Motivasi [area] Mukhasabah [area] Muslimska [area] Sejarah [area] Puisi [area] Samara [area]
23.10.11 | Minggu, Oktober 23, 2011 | 0 Comments

IBRAH AIR

mooner area
  
Dialah yang menjadikan bumi sebagai hamparan bagimu dan langit sebagai atap, dan Dia menurunkan air (hujan) dari langit, lalu Dia menghasilkan dengan hujan itu segala buah-buahan sebagai rezki untukmu; karena itu janganlah kamu mengadakan sekutu-sekutu bagi Allah , padahal kamu mengetahui.(Qs.1:22)



Keberadaan belajar merupakan hal yang penting dalam menggapai kelangsungan hidup seseorang. Demikian pula halnya dengan fenomena terjadinya krisis air dewasa ini, tentu kita harus mampu melakukan kegiatan “belajar”. Sehingga kita tidak hanya mampu dalam bagaimana mengelola air itu secara baik dan bermanfaat. Lebih dari itu, kita harus menyadari kalau air merupakan cipataan Allah yang mesti “dibaca”, karena segala cipataan-Nya di bumi ini mengandung banyak pelajaran bagi manusia. Untuk itu, marilah kita belajar kepada air dan tidak semata-mata cukup dengan memanfaatkannya saja.


Melalui karakter yang dimiliki air, mestinya tiap manusia yang menggunakannya akan sejalan dengan kepandaian dalam mengelolanya. Mengapa demikian? Paling tidak menurut Al-Faruqi (2002), hal itu didasarkan atas beberapa ibrah yang dimilikinya.


Pertama, seperti air mengalir, manusiapunberjalanlah sesuai fitrahnya. Pada saat adasandungan batu atau apa saja, air akan berputar, dan apabila datang hambatan yang lebih besar lagi, dia akan berkumpul dan bertambah banyak sehingga batu itu tenggelam dan terbawa arus olehnya. Begitu juga manusia pada saat datang rintangan, carilah jalan keluar, tetapi apabila halangan jauh lebih besar, maka kumpulkanlah kekuatan untuk mengancurkannya.


Kedua, semakin miring tempat air mengalir, maka semakin deras arusnya. Posisi sangat menentukan untuk menang atau kalahnya kebenaran atas kebatilan. Tambah tinggi posisi kita secara kualitas maupun kedudukan kita di mata Allah SWT dan manusia, maka akan semakin mudah kita untuk meluncurkan arus kebenaran untuk menang.


Ketiga, jumlah air yang besar apabila di-manage dengan benar, akan mendatangkan kekuatan yang luar biasa. Manusia yang di-manage dengan bimbingan Ilahi, pasti akan mendatangkan kekuatan bagi kedamaian dan kesejahteraan di dunia dan akhirat.


Keempat, sesuai dengan sifatnya, air dapatberubah wujud, walaupun dzatnya tetap air. Manusia dalam menjalankan hidupnya boleh jadi dalam bersiasah dapat berpenampilan berbagai peran, tetapi harus tetap esensinya adalah wujudnya khilafah Allah SWT di bumi.Kelima, mata air mengalirkan air yang suci bersih jauh menuju samudera, di jalan pasti banyak muatan yang ikut larut ke dalamnya, dan apabila kita tidak ekstra hati-hati menjaga kesucian dan kebersihannya, maka sangat mungkin tidakhanya pasir serta tanah yang ikut larut. Tapi, kotoran dan racun pun sangat mungkin ikut di dalamnya. Untuk itu, kita mestilah menjaga kehidupan itu supaya senantiasa sesuai dengan sumbernya.


Akhirnya, semoga kita mampu mengambil pelajaran dari realitas alam yang terjadi. Sepatutnya pula kita tidak hanya mampu menafsirkan atas fenomena terjadinya krisis air saat ini. Tapi, lebih dari itu kita mampu belajar kepada air dalam menapaki kehidupan ini agar berperilaku bijak pada alam.


Wallahu a'lam.

0 Comment [area]:

 
[muslimska]MOONER area © 2010 - All right reserved - Using Copyright: hanya mutlak Punya Allah SWT
WARNING: keseluruhan isi blog ini free copy paste tanpa perlu izin penulis..Allahu Akbar..Allahu Akbar..Allahu akbar