Ketika kau sudah memilih, konsistenlah. Karena dari situlah kunci kesuksesanmu bermula. Bila kau mudah menyerah dan surut langkah, maka jangan pernah bermimpi tuk menjadi sang juara” (voa-islam)
Kutipan di atas sederhana, tapi saat didalami maknanya, tergelitik juga hati ini ingin berkomentar. Tapi karena komentarnya terlalu panjang,, makanya celoteh hati ini bermuara di sebuah notes. No body is perfect, kawan… Hanya selalu ingin berbagi.
Kali ini, pengeeenn banget komentar tentang "Pilihan". Satu kata tapi cukup menyita pikiran, jiwa dan rasa. (Itu menurtku siihh,, entah menurutmu dan kalian semua). Gimana nggak,, tiap kali dihadapkan pada sebuah pilihan, terkadang kita membutuhkan waktu yang cukup lama untuk menimbangnya. Alasannya siiihh klasik, biar ga salah pilih. Tapi kenapa ya, terkadang waktu yang dibutuhkan ntuk menimbang cukup lama???. Bisa hitungan jam, hari, bulan, bahkan tahun. Masih bagus kalau di ujung timbang-menimbang ada keputusan memilih salah satu dari pilihan yang ada. Mirisnya niih,, ada yang justru memilih mundur (alias ga' milih) dengan alasan 'cariaman' karena dihadapkan pada 2 pilihan sulit yang sama-sama beresiko. Hehe…(Ealah nduk-nduk,, sak iki opo seng gak beresiko???). Bukankah hidup adalah pilihan?? Setiap langkah yang akan kita jalani pasti bersifat pilihan. Yang susahnya jika kita dihadapkan pada pilihan yang menyangkut perasaan sendiri dan hati orang lain. Bikin dilematis !!Aku berani bicara seperti ini karena aku yakin setiap orang yang berfikir pasti pernah merasakannya. Dilema saat dihadapkan pada pilihan. Mulai dari kasus-kasus sederhana, seperti memilih jurusan di sekolah, memilih membela pasangan atau orang tua, memilih kuliah atau menikah, memilih mendukung teman A atau teman B, memilih tempat tinggal, memilih merantau atau membangun kampung halaman, dan pasti masih banyak pilihan-pilihan lainnya yang terkadang membuat kondisi hati kita tak nyaman. Termasuk aku, kamu dan kita semua. Mungkin terlihat sederhana bagi beberapa orang. Karena ada juga yang bilang, saat dihadapkan pada pilihan, “Putuskan! Lalu jalani. Gitu aja kok repot??”.
Hhmmm,, Seandainya sesimpel itu, saudaraku. Tapi toh, tak sesederhana itu bagi yang mengalaminya. Bukan perkara mudahkan?? ketika kita harus memutuskan sesuatu dengan bijak, yang keputusan itu akan menentukan langkah kita ke depan. Bahasa ‘lebay’nya “Kehidupan kita sedikit dipertaruhkan di sini”. Tapi, aku teringat pada kata-kata bijakseorang saudara. Meskipun intinya sama ‘segera putuskan’, tapi ruhnya berbeda.
Silahkan baca dengan hati kata-kata ini,“Kita tak akan pernah benar-benar tahu apakah keputusan yang kita ambil berada pada posisi benar atau salah, sampai kita benar-benar telah memutuskan. Yang perlu kita yakini, saat kita memutuskan sesuatu, terlepas keputusan itu benar atau salah, berarti kita telah sukses melewati satu tahap kehidupan. Kebaikan dan keburukan yang ada setelah keputusan adalah konsekwensi dari sebuah keputusan. Maka yang perlu dilakukan sebelum memutuskan, cari informasi sebanyak-banyaknya, pertimbangkan baik-buruknya, sholat istikhoroh dan mohon petunjuk dari Allah. Lalu, putuskan dan serahkan kejadian selanjutnya pada Allah”.
Wuiihh,, Ini yang ku sebut mantabb!!! Satu sisi kehidupan yang ku sukai. Selalu ada yang mengingatkan saat hati mulai berada di ‘jalur abu-abu’. Dilema..Sekali lagi ini hanya celotehku tentang sebuah pilihan yang kadangkala menjadi sebuah dilematis dalam hidup ini. Sebuah pilihan yang kadang menyita waktu untuk berpikir menentukan pilihan tersebut. Yap,, pilihan butuh pemikiran yang matang, karena dengan mengambil sebuah pilihan berarti kita pun harus mengambilnya 'satu paket' bersama resiko-resikonya.
Jika saat ini kita dihadapkan pada pilihan, silahkan memilih secara bijaksana dengan melibatkan hati dan pikiran.
Jika sebelum memilih kau berkata "hidup adalah pilihan", maka pastikan setelah memilih kau akan berkata "Hidup adalah perjuangan".
Memperjuangkan apa yang telah menjadi pilihan kita. Sebagaimana kutipan kata-kata di awal tadi, “bila kau mudah menyerah dan surut langkah, makajanganlah bermimpi menjadi juara”.
Sekali lagi, hidup adalah pilihan. Kalian sendiri yang memutuskan apa yang akan kalian lakukan setelah membaca tulisan ini.
Allahu a'lambissawab…
Kutipan di atas sederhana, tapi saat didalami maknanya, tergelitik juga hati ini ingin berkomentar. Tapi karena komentarnya terlalu panjang,, makanya celoteh hati ini bermuara di sebuah notes. No body is perfect, kawan… Hanya selalu ingin berbagi.
Kali ini, pengeeenn banget komentar tentang "Pilihan". Satu kata tapi cukup menyita pikiran, jiwa dan rasa. (Itu menurtku siihh,, entah menurutmu dan kalian semua). Gimana nggak,, tiap kali dihadapkan pada sebuah pilihan, terkadang kita membutuhkan waktu yang cukup lama untuk menimbangnya. Alasannya siiihh klasik, biar ga salah pilih. Tapi kenapa ya, terkadang waktu yang dibutuhkan ntuk menimbang cukup lama???. Bisa hitungan jam, hari, bulan, bahkan tahun. Masih bagus kalau di ujung timbang-menimbang ada keputusan memilih salah satu dari pilihan yang ada. Mirisnya niih,, ada yang justru memilih mundur (alias ga' milih) dengan alasan 'cariaman' karena dihadapkan pada 2 pilihan sulit yang sama-sama beresiko. Hehe…(Ealah nduk-nduk,, sak iki opo seng gak beresiko???). Bukankah hidup adalah pilihan?? Setiap langkah yang akan kita jalani pasti bersifat pilihan. Yang susahnya jika kita dihadapkan pada pilihan yang menyangkut perasaan sendiri dan hati orang lain. Bikin dilematis !!Aku berani bicara seperti ini karena aku yakin setiap orang yang berfikir pasti pernah merasakannya. Dilema saat dihadapkan pada pilihan. Mulai dari kasus-kasus sederhana, seperti memilih jurusan di sekolah, memilih membela pasangan atau orang tua, memilih kuliah atau menikah, memilih mendukung teman A atau teman B, memilih tempat tinggal, memilih merantau atau membangun kampung halaman, dan pasti masih banyak pilihan-pilihan lainnya yang terkadang membuat kondisi hati kita tak nyaman. Termasuk aku, kamu dan kita semua. Mungkin terlihat sederhana bagi beberapa orang. Karena ada juga yang bilang, saat dihadapkan pada pilihan, “Putuskan! Lalu jalani. Gitu aja kok repot??”.
Hhmmm,, Seandainya sesimpel itu, saudaraku. Tapi toh, tak sesederhana itu bagi yang mengalaminya. Bukan perkara mudahkan?? ketika kita harus memutuskan sesuatu dengan bijak, yang keputusan itu akan menentukan langkah kita ke depan. Bahasa ‘lebay’nya “Kehidupan kita sedikit dipertaruhkan di sini”. Tapi, aku teringat pada kata-kata bijakseorang saudara. Meskipun intinya sama ‘segera putuskan’, tapi ruhnya berbeda.
Silahkan baca dengan hati kata-kata ini,“Kita tak akan pernah benar-benar tahu apakah keputusan yang kita ambil berada pada posisi benar atau salah, sampai kita benar-benar telah memutuskan. Yang perlu kita yakini, saat kita memutuskan sesuatu, terlepas keputusan itu benar atau salah, berarti kita telah sukses melewati satu tahap kehidupan. Kebaikan dan keburukan yang ada setelah keputusan adalah konsekwensi dari sebuah keputusan. Maka yang perlu dilakukan sebelum memutuskan, cari informasi sebanyak-banyaknya, pertimbangkan baik-buruknya, sholat istikhoroh dan mohon petunjuk dari Allah. Lalu, putuskan dan serahkan kejadian selanjutnya pada Allah”.
Wuiihh,, Ini yang ku sebut mantabb!!! Satu sisi kehidupan yang ku sukai. Selalu ada yang mengingatkan saat hati mulai berada di ‘jalur abu-abu’. Dilema..Sekali lagi ini hanya celotehku tentang sebuah pilihan yang kadangkala menjadi sebuah dilematis dalam hidup ini. Sebuah pilihan yang kadang menyita waktu untuk berpikir menentukan pilihan tersebut. Yap,, pilihan butuh pemikiran yang matang, karena dengan mengambil sebuah pilihan berarti kita pun harus mengambilnya 'satu paket' bersama resiko-resikonya.
Jika saat ini kita dihadapkan pada pilihan, silahkan memilih secara bijaksana dengan melibatkan hati dan pikiran.
Jika sebelum memilih kau berkata "hidup adalah pilihan", maka pastikan setelah memilih kau akan berkata "Hidup adalah perjuangan".
Memperjuangkan apa yang telah menjadi pilihan kita. Sebagaimana kutipan kata-kata di awal tadi, “bila kau mudah menyerah dan surut langkah, makajanganlah bermimpi menjadi juara”.
Sekali lagi, hidup adalah pilihan. Kalian sendiri yang memutuskan apa yang akan kalian lakukan setelah membaca tulisan ini.
Allahu a'lambissawab…
Komentar [area]:
0 Comment [area]:
Posting Komentar