Dari Ibnu Umar r.a., ia berkata bahwa Rasulullah Saw. bersabda, “Malu adalah sebagian dari iman.” (Muttafaq Alaihi)
Malu adalah sebagian dari iman ; keberadaannya tidak bisa dipisahkan dari iman. Orang yang beriman adalah orang yang mempunyai rasa malu. Dalam hadits yang lain, yakni dari Abu Hurairah r.a., ia berkata bahwa Rasulullah Saw. bersabda, “Iman itu ada tujuh puluh cabang lebih. Dan malu adalah salah satu cabang iman.” {HR.Muslim}Betapa penting seseorang untuk mempunyai rasa malu. Hal ini karena malu berbanding lurus dengan kebaikan.
Dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Imam Muslim, Rasulullah Saw. juga pernah bersabda, “Malu itu tidak datang kecuali dengan membawa kebaikan.”
Dengan demikian, orang yang mempunyai sifat malu maka kelakuannya pun cenderung dalam kebaikan. Akan berbuat maksiat, ia sangat malu kepada Allah dan Rasul-Nya. Orang beriman yang demikian maka ganjarannya adalah surga. Rasulullah Saw. bersabda, “Sifat malu adalah dari iman dan keimanan itu di surga, sedangkan perkataan kotor adalah keburukan tabiat dan keburukan tabiat itu di neraka. {HR.Bukhari dan Tirmidzi}
Namun, apabila seseorang sudah tidak mempunyai rasa malu lagi berarti ia telah meninggalkan keimanan. Orang yang semacam ini, oleh Rasulullah Saw., dipersilakan melakukan apa saja yang dikehendakinya. Sebagaimana beliau Saw. bersabda, “Kalau kamu sudah tidak punya malu lagi, lakukanlah apa yang kamu kehendaki.” {HR.Bukhari}
Sudah barang tentu, siapa saja yang berbuat sesuatu akan dimintai pertanggung jawabannya di pengadilan akhirat nanti. Wallahua'lam
Komentar [area]:
0 Comment [area]:
Posting Komentar