Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...
About me Facebook Page Facebook Grup
Eramuslim Hidayatullah Arrahmah Voa Islam Underground Tauhid Khilafah.com Jihadwatch.org Islamcity.com
Jurnal Haji MakkahTv live Wisata Haji Media Haji Spirit Haji
Digital Haji Streaming Software Alharam-Nabawi Ceramah kristolog Ceramah Yahya waloni Purgatory: Beauty Lies Beneath Hiphop Native Deen Dialog Muallaf-Murtad Kajian Islam-kumpulan hadits qudsi DOWNLOAD GRATIS EBOOK ALQUR'AN DAN KITAB-KITAB PENGARANG TERKENAL FREE DOWNLOAD EBOOK KRISTOLOGI
Fakta [area] Kisah [area] Kritisi [area] Motivasi [area] Mukhasabah [area] Muslimska [area] Sejarah [area] Puisi [area] Samara [area]
11.7.11 | Senin, Juli 11, 2011 | 0 Comments

Indra ke-6

Seorang sahabat pernah bercerita, dalam satu kesempatan mudik lebaran beberapa tahun lalu, dia 'tertidur' saat mengendarai motor. Ia baru sadar - dan tentu saja terkejut - ketika suara klakson mobil di lampu merah simpang lima Semarang terdengar nyaring tepat di belakangnya. Entah berapa kilometer jalan yang telah ia lalui dalam kondisi tak sadar seperti ini. Terakhir yang dia ingat adalah ketika mengisi bahan bakar di batas kota Semarang. Kelelahan fisik jelas menjadi penyebabnya.

Sebenarnya, akupun pernah mengalami kejadian serupa. Banyaknya tugas pekerjaan yang harus diselesaikan dalam waktu yang – nyaris - tidak memungkinkan, membuatku tak menyadari apa yang kutemui sepanjang jalan dari kantor menuju rumah. Jangankanbertemu dengan siapa, apakah jalanan macet atau tidak saja aku tak ingat pasti. Satu yang kuingat terakhir adalah sapa dansenyum Pak Satpam di pintu gerbang, dan baru sadar kembali setelah aku mematikanmotor di rumah. Astaghfirulloh, sungguh ini sangat berbahaya. Alhamdulillah, Allah masih melindungiku saat itu.


Kelelahan ataupun banyaknya beban pikiran seringkali membuat kita tidak konsentrasi, termasuk saat berkendara di jalan raya. Apakah sahabat pernah mengalami kejadian seperti ini?


Indera keenam. Barangkali dialah yang mengambil alih kendali saat kita sedang tak konsentrasi. Karena kebiasaan, semua bisa terjadi meskipun  tidak kita sadari. Tapi, bagaimana bila 'indera keenam' - atauapapun istilah tepatnya - yang berperan saat kita sedang sholat. Bacaan sholat, gerakan rukuk, sujud dan sebagainya bukan kita kerjakan dengan penuh kesadaran dan pemahaman, tapi berjalan karena sebuah kebiasaan. Saat takbiratul ikhram kita masih ‘sadar’, tapi tiba-tiba baru tersadar kembali setelah salam.
Khusyuk bukanlah menjadi salah satu syarat sahnya sholat, tapi khusyuk dalam sholat adalah sebuah keutamaan yang harus diusahakan. Dan – setahuku – khusyuk tidaklah berarti lupa akan segala-galanya. Khusyuk justru sadar, mengerti apa yang dibaca dan dilakukan. Aku pernahmengulang sholat karena ada rukun-rukun yang aku lakukan tanpa kesadaran. Astaghfirulloh! Mengantuk, kelelahan ataupun banyak fikiran seringkali menjadi penyebab seseorang melakukan sholat tanpa ‘penjiwaan’, semua berjalan spontan,sebagaimana kebiasaan,baik sholat sendiri maupun berjamaah.


Apakah sahabat juga pernah mengalami?


Apa pendapat sahabat akan hal ini?

0 Comment [area]:

 
[muslimska]MOONER area © 2010 - All right reserved - Using Copyright: hanya mutlak Punya Allah SWT
WARNING: keseluruhan isi blog ini free copy paste tanpa perlu izin penulis..Allahu Akbar..Allahu Akbar..Allahu akbar